Dari realisasi investasi tersebut, total penyerapan tenaga kerja mencapai 490.715 orang
Jakarta (ANTARA) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang semester I 2019 mencapai Rp395,6 triliun atau naik 9,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp361,6 triliun.

"Capaian ini 49,9 persen dari target realisasi investasi 2019 sebesar Rp792,3 triliun," kata Plt Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani dalam paparan di Jakarta, Selasa.

Realisasi investasi sepanjang Januari-Juni 2019 itu terdiri atas realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp182,8 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp212,8 triliun.

"Dari realisasi investasi tersebut, total penyerapan tenaga kerja mencapai 490.715 orang," katanya.

Dari sebaran sektornya, transportasi, gudang dan telekomunikasi; listrik, gas dan air; konstruksi; industri makanan; serta perumahan, kawasan industri, dan perkantoran berada di lima teratas realisasi investasi.

Sementara Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten berada di lima lokasi teratas realisasi investasi pada paruh pertama 2019.

Adapun lima negara asal investasi asing pada semester I 2019 yakni Singapura 3,4 miliar dolar AS, Jepang 2,4 miliar dolar AS, Tiongkok 2,3 miliar dolar AS, Hong Kong 1,3 miliar dolar AS, dan Malaysia 1 miliar dolar AS.

BKPM juga merilis data realisasi investasi triwulan II 2019 sebesar Rp200,5 triliun atau naik 13,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp176,3 triliun.

Pada periode tersebut, realisasi PMDN mencapai Rp95,6 triliun dan PMA mencapai Rp104,9 triliun.

Kepala BKPM Thomas Lembong mengaku optimistis tren pemulihan investasi akan terus berlanjut. Menurut dia, pemulihan tren investasi berangsur terjadi setelah perhelatan pemilu yang tertib, aman dan damai.

Kenaikan rating Indonesia oleh sejumlah lembaga pemeringkat, lanjut Thomas, juga diyakini mendukung kepercayaan investor untuk berinvestasi di Tanah Air.

Rekonsiliasi politik antara partai koalisi pemerintah dan oposisi juga dinilai menjadi faktor pendukung pemulihan tren investasi.

"Memang masih ada tantangan atau ancaman seperti perang dagang dan perlambatan ekonomi global. Tapi, khusus di Indonesia, saya sangat optimis tren sekarang ini sedang positif dan prospek ke depan sangat positif," pungkasnya.

Baca juga: BKPM: Investor tanggapi positif hasil Pemilu, minat investasi naik
Baca juga: BKPM optimistis investasi tumbuh dua angka pada 2019
Baca juga: BKPM: Realisasi investasi triwulan I-2019 capai Rp195,1 triliun

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019