Salatiga, Jawa Tengah (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melantik 30 mahasiswa menjadi agen antikorupsi sekaligus agen pemberantasan berbagai bentuk tindak pidana korupsi yang berasal dari kalangan anak muda alias milenial.

"Ini menarik karena yang melakukan (menjadi agen antikorupsi) mahasiswa. Di era yang milenial ini merekalah yang akan memenuhi di ruang medsos yang saya yakin akan menular pada sikap," kata dia, usai menjadi pembicara kunci pada seminar nasional di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), di Salatiga, Selasa.

Menurut dia, agen-agen antikorupsi ini bisa untuk memperkuat rantai-rantai pencegahan korupsi di Jawa Tengah.

Apalagi sikap dasar mahasiswa, kata dia, adalah pemberontak terhadap ketidakberesan sehingga keberanian mahasiswa dan sikap kritisnya itulah yang jadi modal besar gerakan agen antikorupsi ini. "Saya rasa ini harus ditiru kampus-kampus lain. KPK punya banyak program untuk itu," ujarnya.

Juga baca: Saut: Pendidikan anti korupsi ke anak-anak masih minim

Juga baca: Gubernur Kalbar minta KAD Anti Korupi stop penyimpangan anggaran

Juga baca: KPK gelar sosialisasi 'Saya Perempuan Anti Korupsi'

Politikus PDI Perjuangan itu menyebutkan di Jawa Tengah saat ini sedang diterapkan pendidikan antikorupsi di sekolah-sekolah. Setidaknya ada 23 SMA dan SMK yang dijadikan percontohan penerapan kurikulum antikorupsi.

"Gerakan itu didukung dengan pembentukan Komite Integritas dan Tunas Integritas Jawa Tengah. Penyuluhan antikorupsi yang berafiliasi dengan KPK dan bersertifikat, juga gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi yang merangkul Pramuka, Dharma Wanita dan PKK, materi integritas dengan mengundang pemateri dari KPK," katanya.

Jonathan, mahasiswa Fakultas Hukum UKSW Salatiga yang dilantik menjadi agen antikorupsi mengaku tidak membayangkan sebelumnya.

Semula dia hanya iseng mendaftar untuk mengikuti pelatihan antikorupsi yang diselenggarakan KPK di UKSW pada 27-28 Juli 2019.

Setelah mengikuti pelatihan selama dua hari itu, Jonathan pun mengikuti seminar nasional pada Selasa (30/7) yang menjadi sesi akhir rangkaian acara pelatihan antikorupsi sebelumnya.

Ia terkejut karena dikukuhkan sebagai agen antikorupsi oleh Pranowo yang hadir menjadi pembicara kunci seminar nasional.

"Kaget, soalnya ini tidak direncanakan, tapi memang benar begitu karena kalau hanya berteori tanpa praktik maka nonsens, harus bisa memberikan perubahan pada bangsa untuk lebih baik. Sekecil apapun yang saya bisa lakukan, akan saya lakukan," katanya.

Pewarta: Wisnu Nugroho
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019