Denpasar, Bali (ANTARA) - Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian, dan Kemaritiman Kemkominfo Septriana Tangkary mengatakan pemerintah terus berupaya mengurangi sampah plastik, mulai dari pola prilaku, seperti mengurangi penggunaan kantong plastik hingga mendorong menggunakan botol isi ulang ramah lingkungan (tumbler) untuk air minum.

"Penggunaan kantong plastik dan minuman botol plastik tersebut salah satu penyebab meningkatnya volume sampah plastik yang sulit diurai mikroba tanah. Pencemaran plastik saat ini terjadi dari hulu hingga hilir," kata Septriana pada pelaksanaan program Gerakan Indonesia Bersih "1 Juta Tumbler" di Sanur, Bali, Kamis.

Ia mengatakan penggunaan botol plastik sekali pakai memiliki dampak yang sangat buruk terhadap lingkungan di seluruh dunia. Oleh karena itu melalui kampanye lingkungan diharapkan masyarakat untuk secara perlahan-lahan mengurangi penggunaan plastik.

"Mulai pola hidup, diharapkan penggunaan plastik di masyarakat bisa dikurangi. Karena kebiasaan yang selama ini menggunakan berbahan plastik sekali pakai, secara tidak langsung turut andil merusak lingkungan dari sampah tersebut," ujarnya.

Ia mengatakan hampir tiga juta ton sampah plastik di dunia disumbangkan dari botol plastik tersebut. Oleh karena itu pihaknya bersama-sama menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan botol sekali pakai.

"Sudah saatnya beralih dalam memanfaatkan air minum yang selama ini dikemas botol sekali pakai. Tetapi dengan membawa botol isi ulang ramah lingkungan (tumbler) secara perlahan-lahan akan dapat mengurangi sampah plastik di alam ini," ucapnya.

Septriana lebih lanjut mengatakan untuk dapat mengurangi sampah yang dihasilkan dari botol plastik tersebut, kini pemerintah secara gencar melakukan sosialisasi untuk penggunaan botol plastik isi ulang, termasuk juga penggunaan bawa belanjaan pasar dengan tas ramah lingkungan.

"Seluruh masyarakat harus sadar dengan lingkungan ini semakin buruk dan kotor akibat sampah plastik tersebut. Maka dari itu kami mengajak warga untuk beralih menggunakan berbahan ramah lingkungan, serta penggunaan botol air isi ulang secara berkelanjutan," ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengajak semua komponen untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

"Kalau sampah di buang ke sungai dan masuk ke laut, maka laut akan penuh sampah. Kalau ini terjadi kita akan kehilangan pekerjaan pariwisata akibat ekosistem pantai tercemar. Tidak akan ada yang berkunjung ke pantai. Negara lain sudah alami hal itu," ujarnya.

Rai Mantra mengatakan gerakan ini kuncinya semangat. Dari Denpasar tidak hanya untuk Indonesia tapi juga untuk dunia untuk menjaga kebersihan dan bebas dari sampah plastik.

Lebih lanjut Rai Mantra mengatakan gerakan ini merupakan gerakan bersama untuk mendukung upaya pengurangan sampah plastik. Salah satunya dengan cara mengganti botol plastik sekali pakai dengan tumbler.

"Saya harapkan tumbler ini jangan hanya dipajang. Tapi harus digunakan setiap saat. Apalagi menjual kembali," katanya.

Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019