Jakarta (ANTARA
News) - Ketua Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Hary
Tanoesoedibjo, Senin, menyatakan mundur dari jabatan dan keanggotaanya
di partai baru tersebut.
"Saya sudah menyerahkan surat pengunduran diri saya secara resmi kepada Ketua Majelis Nasional Partai Nasdem Surya Paloh. Mulai hari ini saya bukan anggota Partai Nasdem," kata Hary, yang juga bos MNC Group, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.
Pengunduran diri Hary dari Partai Nasdem disebabkan karena akan adanya perubahan struktur kepengurusan di tingkat dewan pengurus pusat (DPP), termasuk keinginan Surya Paloh menjadi ketua umum.
Hary mengaku pihaknya tidak menginginkan perubahan dalam struktur kepengurusan, karena partai sudah memiliki 70 persen kader dari kalangan anak muda.
"Saya ingin mempertahankan struktur Partai Nasdem ini tetap tanpa perubahan. Supaya anak muda bisa bekerja lebih giat lagi. Tapi Surya Paloh menginginkan perubahan dan ingin terjun langsung sebagai ketua umum," katanya.
Lebih lanjut ia mengaku tetap bersahabat dengan Surya Paloh secara personal, namun secara organisatoris mereka memiliki perbedaan.
"Saya harus memilih, dan pilihan saya adalah mengundurkan diri. Bukan untuk kepentingan kelompok, tapi demi kepentingan negara," ujarnya.
(F013)
"Saya sudah menyerahkan surat pengunduran diri saya secara resmi kepada Ketua Majelis Nasional Partai Nasdem Surya Paloh. Mulai hari ini saya bukan anggota Partai Nasdem," kata Hary, yang juga bos MNC Group, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.
Pengunduran diri Hary dari Partai Nasdem disebabkan karena akan adanya perubahan struktur kepengurusan di tingkat dewan pengurus pusat (DPP), termasuk keinginan Surya Paloh menjadi ketua umum.
Hary mengaku pihaknya tidak menginginkan perubahan dalam struktur kepengurusan, karena partai sudah memiliki 70 persen kader dari kalangan anak muda.
"Saya ingin mempertahankan struktur Partai Nasdem ini tetap tanpa perubahan. Supaya anak muda bisa bekerja lebih giat lagi. Tapi Surya Paloh menginginkan perubahan dan ingin terjun langsung sebagai ketua umum," katanya.
Lebih lanjut ia mengaku tetap bersahabat dengan Surya Paloh secara personal, namun secara organisatoris mereka memiliki perbedaan.
"Saya harus memilih, dan pilihan saya adalah mengundurkan diri. Bukan untuk kepentingan kelompok, tapi demi kepentingan negara," ujarnya.
(F013)