Yogyakarta (ANTARA
News) - Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan
International Test Center bekerja sama meningkatkan kemampuan bahasa
Inggris mahasiswa melalui Test of English for International
Communication.
"Kerja sama itu diharapkan dapat meningkatkan penguasaan bahasa Inggris mahasiswa, sehingga lulusan Sekolah Vokasi (SV) Universitas Gadjah Mada (UGM) siap bekerja di era pasar global," kata Direktur SV UGM Hotma Prawoto di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, Test of English for International Communication (ToEIC) adalah salah satu bentuk tes bahasa Inggris berstandar internasional yang digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi sehari-hari.
Dengan adanya ToEIC, kata dia, kemampuan bahasa Inggris mahasiswa akan bisa terukur dengan tepat sehingga mahasiswa mengetahui tingkat kemampuan berbahasa Inggrisnya.
"Mahasiswa akan bisa lebih mempersiapkan diri untuk berinteraksi dalam dunia kerjanya kelak dan memungkinkan mahasiswa dan lulusan untuk mampu secara aktif dan pasif berkomunikasi dalam bahasa Inggris," katanya.
Ia mengatakan ToIEC diterapkan karena bahasa Inggris mutlak diperlukan sebagai sarana komunikasi dalam dunia kerja.
"Dunia kerja memerlukan lulusan diploma tiga (D3) yang tidak hanya menguasai kompetensi bidang ilmu tertentu tetapi juga kemampuan menggunakan bahasa asing yang lebih baik," katanya.
Selain itu, kata dia, saat ini banyak universitas yang mensyaratkan ToEIC untuk mahasiswa yang hendak melanjutkan studi di luar negeri.
"ToEIC berperan ganda, yakni untuk berkomunikasi di lingkungan kerja global dan lingkungan akademisi," katanya.
Penandatanganan nota kesepakatan itu dilakukan Hotma dan Direktur Program Chief Operating Officer International Test Center (ITC) Jenny Lee.
(B015/M008)
"Kerja sama itu diharapkan dapat meningkatkan penguasaan bahasa Inggris mahasiswa, sehingga lulusan Sekolah Vokasi (SV) Universitas Gadjah Mada (UGM) siap bekerja di era pasar global," kata Direktur SV UGM Hotma Prawoto di Yogyakarta, Rabu.
Menurut dia, Test of English for International Communication (ToEIC) adalah salah satu bentuk tes bahasa Inggris berstandar internasional yang digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi sehari-hari.
Dengan adanya ToEIC, kata dia, kemampuan bahasa Inggris mahasiswa akan bisa terukur dengan tepat sehingga mahasiswa mengetahui tingkat kemampuan berbahasa Inggrisnya.
"Mahasiswa akan bisa lebih mempersiapkan diri untuk berinteraksi dalam dunia kerjanya kelak dan memungkinkan mahasiswa dan lulusan untuk mampu secara aktif dan pasif berkomunikasi dalam bahasa Inggris," katanya.
Ia mengatakan ToIEC diterapkan karena bahasa Inggris mutlak diperlukan sebagai sarana komunikasi dalam dunia kerja.
"Dunia kerja memerlukan lulusan diploma tiga (D3) yang tidak hanya menguasai kompetensi bidang ilmu tertentu tetapi juga kemampuan menggunakan bahasa asing yang lebih baik," katanya.
Selain itu, kata dia, saat ini banyak universitas yang mensyaratkan ToEIC untuk mahasiswa yang hendak melanjutkan studi di luar negeri.
"ToEIC berperan ganda, yakni untuk berkomunikasi di lingkungan kerja global dan lingkungan akademisi," katanya.
Penandatanganan nota kesepakatan itu dilakukan Hotma dan Direktur Program Chief Operating Officer International Test Center (ITC) Jenny Lee.
(B015/M008)