Jakarta (ANTARA
News) - Penderita gangguan pola makan tak perlu menyalahkan diri sendiri
kalau gagal menurunkan berat badan karena bisa jadi hal itu terjadi
karena ada ketidakseimbangan neurotransmiter otak.
"Di otak mereka ada ketidakseimbangan neurotransmiter," kata ahli fisiologi dan konsultan pola makan dari klinik Shape Up, Grace Judio-Kahl, di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, bagian otak yang disebut nucleus caudatus dan putamen pada penderita bulimia mengalami gangguan sintesis yang memicu sekresi hormon serotonin dan dopamin.
Serotonin dan dopamin merupakan neurotransmiter yang berhubungan dengan pengendalian nafsu makan seperti juga depresi, kecemasan, dan obsesi.
"Pada kasus anoreksia, syaraf yang memproses serotonin di insula terlalu aktif sehingga selalu merasa kenyang dan gelisah," kata dia.
Selain itu, lanjut Grace, juga ada orexin yakni neurotransmiter yang mengatur peningkatan atau penurunan nafsu makan.
(M048)
"Di otak mereka ada ketidakseimbangan neurotransmiter," kata ahli fisiologi dan konsultan pola makan dari klinik Shape Up, Grace Judio-Kahl, di Jakarta, Selasa.
Ia menjelaskan, bagian otak yang disebut nucleus caudatus dan putamen pada penderita bulimia mengalami gangguan sintesis yang memicu sekresi hormon serotonin dan dopamin.
Serotonin dan dopamin merupakan neurotransmiter yang berhubungan dengan pengendalian nafsu makan seperti juga depresi, kecemasan, dan obsesi.
"Pada kasus anoreksia, syaraf yang memproses serotonin di insula terlalu aktif sehingga selalu merasa kenyang dan gelisah," kata dia.
Selain itu, lanjut Grace, juga ada orexin yakni neurotransmiter yang mengatur peningkatan atau penurunan nafsu makan.
(M048)