Yogyakarta (ANTARA
News) - Asrama Mahasiswa Nusa Tenggara Timur (NTT) di Yogyakarta
dikosongkan sejak selasa 19 Maret setelah insiden terbunuhnya anggota
TNI AD dari Kesatuan Kopassus Kandang Menjangan, Kartasura Sersan Satu
Santoso (31) di Hugos Cafe Maguwoharjo, Sleman.
"Asrama sudah kosong sejak Selasa atau 6 hari yang lalu," kata Ketua RT 53 Tegal Panggung, Danurjan, Kota Yogyakarta, Budiono di Kota Yogyakarta, Minggu.
Ia mengatakan jumlah mahasiswa yang tinggal di asrama sekitar 10 hingga 20 mahasiswa. Mereka dikenal ramah dengan masyarakat dan tidak pernah membuat masalah atau keributan.
"Sejak dibangun asrama di wilayah kami, tidak ada keributan atau masalah. Mereka dekat dengan masyarakat sekitar asrama," katanya.
Meski ada insiden Hugo`s Cafe dan Lapas Cebongan yang menewaskan empat orang tersangka pembunuhan anggota Kopassus, kata Budiono, wilayah tetap aman dan tidak ada penjagaan khusus.
Ia mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Kodim Kota Yogyakarta dan Polsek Danurjan.
"Biasa saja. Kondisi keamanan di wilayah kami masih kondusif. Tidak ada pengamanan atau siskampling yang berlebihan," katanya.
Sementara seorang warga yang dekat asrama, Atiek Iriandi mengatakan asrama sudah dikosongkan sejak Selasa 19 Maret sekitar 07.00 WIB.
Pada 10.00 WIB di waktu yang sama, puluhan orang berpakaian preman melakukan penggeledahan asrama.
"Kami sangat kaget dan syok, melihat orang berpakain preman memanjat dinding asrama. Seumur hidup, saya baru melihat kejadian seperti itu," kata Iriandi.
"Asrama sudah kosong sejak Selasa atau 6 hari yang lalu," kata Ketua RT 53 Tegal Panggung, Danurjan, Kota Yogyakarta, Budiono di Kota Yogyakarta, Minggu.
Ia mengatakan jumlah mahasiswa yang tinggal di asrama sekitar 10 hingga 20 mahasiswa. Mereka dikenal ramah dengan masyarakat dan tidak pernah membuat masalah atau keributan.
"Sejak dibangun asrama di wilayah kami, tidak ada keributan atau masalah. Mereka dekat dengan masyarakat sekitar asrama," katanya.
Meski ada insiden Hugo`s Cafe dan Lapas Cebongan yang menewaskan empat orang tersangka pembunuhan anggota Kopassus, kata Budiono, wilayah tetap aman dan tidak ada penjagaan khusus.
Ia mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Kodim Kota Yogyakarta dan Polsek Danurjan.
"Biasa saja. Kondisi keamanan di wilayah kami masih kondusif. Tidak ada pengamanan atau siskampling yang berlebihan," katanya.
Sementara seorang warga yang dekat asrama, Atiek Iriandi mengatakan asrama sudah dikosongkan sejak Selasa 19 Maret sekitar 07.00 WIB.
Pada 10.00 WIB di waktu yang sama, puluhan orang berpakaian preman melakukan penggeledahan asrama.
"Kami sangat kaget dan syok, melihat orang berpakain preman memanjat dinding asrama. Seumur hidup, saya baru melihat kejadian seperti itu," kata Iriandi.