Oeiras, Portugal
(ANTARA News) - Juara dua kali turnamen grand slam Svetlana Kuznetsova
berjuang keras sebelum meraih kemenangan 6-7 (2/7), 6-3, 6-2 pada
putaran pertama turnamen tenis ATP/WTA Oeiras Terbuka di Portugal, Senin
malam.
Petenis Rusia dengan fasilitas wild card itu, yang memenangi Prancis Terbuka 2004 dan AS Terbuka tiga tahun kemudian, harus mengeluarkan semua kemampuannya untuk mengakhiri permainan unggulan keenam dari Amerika, Varvara Lepchenko.
Kuznetsova, kini peringkat 45 dunia, yang harus melewati babak penyisihan pada kunjungan pertamanya ke tempat itu pada 2002, berhasil tampil sebagai juara setelah kecolongan pada set pertama.
Petenis berusia 27 tahun itu pun harus berjuang mengatasi hembusan angin pada laga di tanah liat - sebelumnya bernama Estoril Terbuka - serta udara dingin di kawasan Iberia itu.
Kuznetsova memenangi pertandingan dalam waktu dua setengah jam, dengan melancarkan enam ace dan mematikan servis lawannya enam kali.
Ia sendiri kehilangan servis sampai liga kali dalam perjuangannya mememenangi pertandingan itu.
"Pertandingan melawan Varvara amat sulit. Permainan saya naik turun dan lawan saya melakukan hal sama," katanya.
"Kondisi permainan amat keras dan rasanya tidak mudah untuk bertanding. Saya mencoba bergerak terus, menekan lawan saya, sampai saya berhasil dan saya amat gembira," katanya.
Petenis Rusia dengan fasilitas wild card itu, yang memenangi Prancis Terbuka 2004 dan AS Terbuka tiga tahun kemudian, harus mengeluarkan semua kemampuannya untuk mengakhiri permainan unggulan keenam dari Amerika, Varvara Lepchenko.
Kuznetsova, kini peringkat 45 dunia, yang harus melewati babak penyisihan pada kunjungan pertamanya ke tempat itu pada 2002, berhasil tampil sebagai juara setelah kecolongan pada set pertama.
Petenis berusia 27 tahun itu pun harus berjuang mengatasi hembusan angin pada laga di tanah liat - sebelumnya bernama Estoril Terbuka - serta udara dingin di kawasan Iberia itu.
Kuznetsova memenangi pertandingan dalam waktu dua setengah jam, dengan melancarkan enam ace dan mematikan servis lawannya enam kali.
Ia sendiri kehilangan servis sampai liga kali dalam perjuangannya mememenangi pertandingan itu.
"Pertandingan melawan Varvara amat sulit. Permainan saya naik turun dan lawan saya melakukan hal sama," katanya.
"Kondisi permainan amat keras dan rasanya tidak mudah untuk bertanding. Saya mencoba bergerak terus, menekan lawan saya, sampai saya berhasil dan saya amat gembira," katanya.