Petugas gabungan siapkan razia perambah hutan TNKS

Rabu, 15 Mei 2013 14:23 WIB

Bengkulu (ANTARA News) - Petugas gabungan menyiapkan razia perambah hutan Taman Nasional Kerinci Seblat di Bukit Batu, Kabupaten Rejang Lebong, untuk mengatasi ancaman gundul kawasan tersebut akibat pembalakan liar.

"Pada 2013 sudah ada anggaran dari TNKS, Kerinci Jambi dan akan menggelar operasi besar-besaran melibatkan TNI dan Polri serta polisi kehutanan secara gabungan," kata petugas TNKS Bengkulu Mahfud di Bengkulu, Rabu.

Kawasan hutan TNKS di Bukit Batu, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, perbataan Bengkulu-Sumsel, terancam gundul akibat perambahan dan pembalakan liar.

Saat ini beroperasi puluhan usaha pengolahan kayu liar di sekitar Bukit Batu tersebut, sedangkan kayu diduga kuat diambil dar TNKS.

Pihaknya selama ini akan melakukan razia di kawasan tersebut, namun terkendala dana dan dukungan pihak terakit, sedangkan pada 2013 telah dianggarkan untuk program tersebut.

Berdasarkan laporan dari masyarakat Bukit Batu, usaha pengolahan kayu itu sebagian besar diduga milik pengusaha dari wilayah Lubuklinggau, Sumsel.

Kayu olahan pun dibawa ke wilayah provinsi tetangga tersebut setiap bulan dalam jumlah besar, sedangkan warga setempat hanya sebagai tenaga kerja.

Wilayah Bukit Batu sebagian besar eks-daerah transmigrasi pada era 1990. Mereka tidak menggangu kawasan hutan TNKS, akan tetapi ada di antara mereka menjadi pekerja pada usaha pengolahan kayu liar di kawasan itu.

"Kami mendapatkan data dan laporan dari warga setempat, namun saat melakukan razia tahun lalu juga terdapat beberapa usaha pengolahan kayu liar di kawasan tersebut, sedangkan pemiliknya lari," katanya.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Rejang Lebong Anom Chan membenarkan bahwa kawasan hutan TNKS dan hutan lindung di perbatasan Bengkulu-Sumsel itu menjadi sasaran perambah, sedangkan kayu dari aktivitas perambahan itu diolah di lokasi setempat.

Ia menjelaskan untuk menjerat pemilik usaha kayu liar itu cukup sulit. Para perambah tersebut, hingga saat ini belum pernah tertangkap petugas.

"Kami mendukung program TNKS untuk menggelar operasi tersebut, bila perlu ditempatkan petugas di lokasi itu dengan dibuat pos khusus," katanya.
(Z005/M029)

Pewarta :
Editor : Ronny
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Ini link dan cara unduh foto resmi Presiden dan Wapres 2024-2029

01 November 2024 15:11 Wib

Presiden Jokowi ajak pegawai hingga wartawan foto bersama jelang purnatugas

10 October 2024 10:56 Wib

Diduga dijebak, penyebar foto Bahlil dengan miras dilaporkan ke polisi

27 August 2024 17:24 Wib

Jokowi unggah foto ruang kerja dan ruang tidur di Istana Garuda IKN

30 July 2024 12:56 Wib

Pewarta foto ANTARA raih penghargaan APFI 2024

04 May 2024 6:41 Wib
Terpopuler

APBN 2025 terbanyak di Pusat, Teras Narang sebut kepala daerah dituntut inovatif

Kabar Daerah - 14 December 2024 18:23 Wib

Disarpustaka Kapuas sambut siswa SD Islam Azza dalam kegiatan literasi

Kabar Daerah - 17 December 2024 10:52 Wib

Waket DPRD Bartim jadi dewan pakar Pemuda Katolik Pusat

Kabar Daerah - 23 jam lalu

DPUPR Perkim: Proyek peningkatan jalan lingkar timur berlanjut 2025

Kabar Daerah - 15 December 2024 6:52 Wib

DPRD Palangka Raya sepakat bahas raperda Penyelenggaraan Ketenagakerjaan

Kabar Daerah - 17 December 2024 11:56 Wib