Jakarta
(ANTARA News) - Empat siswa Indonesia mengikuti Olimpiade Biologi
Internasional (IBO) yang digelar di Bern, Swiss, 14-21 Juli.
Keempat siswa itu, Kezie Tanfriana (SMAK BPK Penabur Gading Serpong), Rogerry Deshycka (SMA Pribadi Bandung), Muhammad Farhan Maruli (SMAN 78 Jakarta), dan Titis Setiyobudi (SMAN Sragen), demikian disampaikan Sekretaris Pertama KBRI Bern Oktavia Maludin kepada Antara, Selasa.
Para siswa Indonesia itu akan berkompetisi dengan 250 pelajar lainnya di seluruh dunia untuk meraih gelar juara.
"Olimpiade tahun ini memiliki arti tersendiri bagi Indonesia karena pada tahun 2014 Indonesia akan menjadi tuan rumah IBO," kata Oktavia.
Selain itu, enam orang dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung, yaitu Dr. Agus Permana, Prof. Intan Ahmad, Dr. Ahmad Faisal, Dr. Indra Wibowo, Dr. Lulu Fitri, dan Biofagri Ascadendria juga ikut ambil bagian dalam kompetisi ini sebagai Tim Juri Internasional IBO.
Selama seminggu peserta olimpiade akan diuji pengetahuan dan kemampuannya dalam praktik dan teori diantaranya tentang biologi molekuler, anatomi dan fisiologi tumbuhan dan hewan, ekologi, genetika dan evolusi.
Indonesia telah aktif berpartisipasi di ajang kompetisi tahunan IBO sejak tahun 2000 dan didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Capaian siswa-siswi Indonesia juga cenderung meningkat tiap tahun, khususnya pada nilai tes (teori dan praktikum) serta perolehan medali," ujarnya.
Sebelumnya, Tim Olimpiade Biologi Indonesia meraih dua medali emas dan dua medali perunggu pada 2010 di Korea Selatan.
Pada 2011, Tim Olimpiade Biologi Indonesia meraih tiga medali perak dan satu medali perunggu di Taiwan. Prestasi yang sama terulang pada tahun 2012 di Singapura dengan tiga medali perak dan satu medali perunggu.
Keempat siswa itu, Kezie Tanfriana (SMAK BPK Penabur Gading Serpong), Rogerry Deshycka (SMA Pribadi Bandung), Muhammad Farhan Maruli (SMAN 78 Jakarta), dan Titis Setiyobudi (SMAN Sragen), demikian disampaikan Sekretaris Pertama KBRI Bern Oktavia Maludin kepada Antara, Selasa.
Para siswa Indonesia itu akan berkompetisi dengan 250 pelajar lainnya di seluruh dunia untuk meraih gelar juara.
"Olimpiade tahun ini memiliki arti tersendiri bagi Indonesia karena pada tahun 2014 Indonesia akan menjadi tuan rumah IBO," kata Oktavia.
Selain itu, enam orang dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung, yaitu Dr. Agus Permana, Prof. Intan Ahmad, Dr. Ahmad Faisal, Dr. Indra Wibowo, Dr. Lulu Fitri, dan Biofagri Ascadendria juga ikut ambil bagian dalam kompetisi ini sebagai Tim Juri Internasional IBO.
Selama seminggu peserta olimpiade akan diuji pengetahuan dan kemampuannya dalam praktik dan teori diantaranya tentang biologi molekuler, anatomi dan fisiologi tumbuhan dan hewan, ekologi, genetika dan evolusi.
Indonesia telah aktif berpartisipasi di ajang kompetisi tahunan IBO sejak tahun 2000 dan didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Capaian siswa-siswi Indonesia juga cenderung meningkat tiap tahun, khususnya pada nilai tes (teori dan praktikum) serta perolehan medali," ujarnya.
Sebelumnya, Tim Olimpiade Biologi Indonesia meraih dua medali emas dan dua medali perunggu pada 2010 di Korea Selatan.
Pada 2011, Tim Olimpiade Biologi Indonesia meraih tiga medali perak dan satu medali perunggu di Taiwan. Prestasi yang sama terulang pada tahun 2012 di Singapura dengan tiga medali perak dan satu medali perunggu.