Sampit, 17/8 (Antara) - Upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Sabtu pagi diwarnai insiden ambruknya seorang peserta saat detik-detik proklamasi.

Awalnya peserta tampak siap ketika Bupati Kotim, H Supian Hadi yang menjadi inspektur upacara menempati tempat yang disediakan. Peserta yang terdiri dari TNI, Polri, pegawai negeri sipil, pelajar, mahasiswa, organisasi dan masyarakat, terlihat sudah siap.

Insiden kecil terjadi ketika sirine disertai bunyi dentuman terdengar saat peringatan detik-detik proklamasi selama satu menit. Diduga karena kaget mendengar bunyi dentuman semacam petasan yang cukup keras, seorang peserta dari salah satu instansi vertikal, terlihat ambruk.

Lelaki tersebut langsung dipapah rekan-rekannya untuk ke luar barisan dan dibawa ke posko kesehatan yang kebetulan berada tidak jauh di belakang barisan peserta upacara. Insiden tersebut sempat menjadi perhatian undangan karena peserta tersebut berada di barisan yang ada tepat mengharap arah tribun kehormatan.

"Mungkin karena kaget karena kebetulan bunyi dentuman itu berasal dari luar pagar stadion yang letaknya di belakang barisan peserta tersebut. Tapi kondisinya sudah membaik," ucap Rudi, seorang petugas.

Sementara itu, secara keseluruhan jalannya upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI di Kotim berlangsung lancar. Pasukan pengibar bendera menjalankan tugas mereka dengan baik dalam menaikkan bendera merah putih.

Acara juga diisi dengan penyerahan penghargaan bagi pelaku sektor pertanian yang berprestasi di tingkat daerah maupun nasional. Selain itu juga ada penandatangan nota kesepakatan terkait penanggulangan bencana.

Usai upacara, acara dilanjutkan dengan pemberian remisi bagi narapidana di Lembaga Pemasayarakatan Kelas II B Sampit. Terlihat Kepala Lapas, Supari hadir di tengah-tengah undangan mendampingi Bupati Supian Hadi dan rombongan.

Selesai pemberian remisi, acara dilanjutkan dengan peresmian duplikat tugu Proklamasi di simpang empat Jalan Achmad Yani-Yos Sudarso. Dulunya, sebuah tugu serupa diresmikan oleh Presiden Soekarno saat berkunjung ke Sampit pada 9 September 1959 silam.

Duplikat tugu Proklamasi tersebut dibangun untuk mengenang perjuangan masyarakat daerah ini dan bangsa Indonesia dalam melawan dan mengusir penjajah sehingga rakyat Indonesia saat ini bisa merasakan kemerdekaan.



(T.KR-NJI/B/M019/M019)

Pewarta :
Editor : Ronny
Copyright © ANTARA 2024