Bangkalan (ANTARA
News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan belasungkawa atas
wafatnya mantan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela dan menyebutnya
sebagai demokrat sejati.
"Beliau adalah rekonsiliator yang agung, demokrat sejati, bapak dan juga tokoh kemanusiaan dunia. Oleh karena itu sudah sepatutnya kalau bangsa Indonesia dan saya pribadi juga memberikan hormat kepada Presiden Mandela," kata Presiden di Pendopo Kabupaten Bangkalan, Madura, Jumat.
Menurut Presiden, Mandela adalah tokoh yang dikagumi dunia karena ketulusan perjuangannya untuk bangsa dan kemanusiaan.
"Kita semua kagum kepada Presiden Mandela. Puluhan tahun Beliau meringkuk dalam penjara, oleh kaum kolonial katakanlah begitu. Setelah ada perubahan, dan apartheid bisa dihentikan, beliau kemudian mendapatkan mandat oleh masyarakat Afrika Selatan untuk memimpin," katanya.
"Mandela memimpin dengan hatinya, tidak tercermin sama sekali yang namanya dendam ataupun membalas apa yang dideritanya selama puluhan tahun itu," kata Presiden.
Presiden juga mengutip pernyataan Mandela bahwa "Tidak ada masa depan tanpa maaf."
"Artinya beliau siap menanggung sudahlah yang lalu ya lalu, tapi saya menginginkan bangsaku, bangsa Afrika Selatan bersatu jangan menyimpan dendam, jangan balas membalas, agar negeri ini tumbuh dengan damai, dengan berhasil dan bangsanya makin kompak," kata Presiden
"Beliau adalah rekonsiliator yang agung, demokrat sejati, bapak dan juga tokoh kemanusiaan dunia. Oleh karena itu sudah sepatutnya kalau bangsa Indonesia dan saya pribadi juga memberikan hormat kepada Presiden Mandela," kata Presiden di Pendopo Kabupaten Bangkalan, Madura, Jumat.
Menurut Presiden, Mandela adalah tokoh yang dikagumi dunia karena ketulusan perjuangannya untuk bangsa dan kemanusiaan.
"Kita semua kagum kepada Presiden Mandela. Puluhan tahun Beliau meringkuk dalam penjara, oleh kaum kolonial katakanlah begitu. Setelah ada perubahan, dan apartheid bisa dihentikan, beliau kemudian mendapatkan mandat oleh masyarakat Afrika Selatan untuk memimpin," katanya.
"Mandela memimpin dengan hatinya, tidak tercermin sama sekali yang namanya dendam ataupun membalas apa yang dideritanya selama puluhan tahun itu," kata Presiden.
Presiden juga mengutip pernyataan Mandela bahwa "Tidak ada masa depan tanpa maaf."
"Artinya beliau siap menanggung sudahlah yang lalu ya lalu, tapi saya menginginkan bangsaku, bangsa Afrika Selatan bersatu jangan menyimpan dendam, jangan balas membalas, agar negeri ini tumbuh dengan damai, dengan berhasil dan bangsanya makin kompak," kata Presiden