Seoul (ANTARA News)
- Korea Utara melakukan uji-tembak dua peluru kendali (rudal) balistik
ke laut pada Rabu dini hari, setelah serangkaian peluncuran rudal jarak
pendek dan roket dalam beberapa pekan terakhir, kata Kementerian
Pertahanan Korea Selatan.
Kedua rudal yang ditembakkan pada dini hari melesat 650 kilometer (400 mil) ke Laut Jepang (Laut Timur), kata seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan kepada kantor berita AFP.
Dia mengatakan, rudal-rudal itu diyakini dari jenis Nodong yang jangkauannya dianggap menengah dengan jangkauan maksimum antara 1.000 dan 1.500 kilometer.
Resolusi Dewan Keamanan PBB melarang Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik apapun.
Selama empat pekan terakhir, Korea Utara telah melakukan beberapa peluncuran rudal jarak pendek Scud dan roket-roket bertepatan dengan pelatihan militer bersama tahunan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Korea Selatan menyebut peluncuran Scud sebagai "provokasi sembrono" tetapi Seoul dan Washington telah berhenti menyerukan pengenaan sanksi PBB.
Jika rudal-rudal yang diluncurkan pada Rabu dikonfirmasi adalah Nodong, para pengamat mengatakan reaksinya bisa lebih kuat. Terakhir kali Korea Utara diyakini telah menguji rudal Nodong pada Juli 2009.
(Uu.H-AK)
Kedua rudal yang ditembakkan pada dini hari melesat 650 kilometer (400 mil) ke Laut Jepang (Laut Timur), kata seorang juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan kepada kantor berita AFP.
Dia mengatakan, rudal-rudal itu diyakini dari jenis Nodong yang jangkauannya dianggap menengah dengan jangkauan maksimum antara 1.000 dan 1.500 kilometer.
Resolusi Dewan Keamanan PBB melarang Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik apapun.
Selama empat pekan terakhir, Korea Utara telah melakukan beberapa peluncuran rudal jarak pendek Scud dan roket-roket bertepatan dengan pelatihan militer bersama tahunan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Korea Selatan menyebut peluncuran Scud sebagai "provokasi sembrono" tetapi Seoul dan Washington telah berhenti menyerukan pengenaan sanksi PBB.
Jika rudal-rudal yang diluncurkan pada Rabu dikonfirmasi adalah Nodong, para pengamat mengatakan reaksinya bisa lebih kuat. Terakhir kali Korea Utara diyakini telah menguji rudal Nodong pada Juli 2009.
(Uu.H-AK)