Muara Teweh (Antara Kalteng) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah akan melakukan perekaman KTP eletronik secara kolektif di sekolah-sekolah yang siswanya telah berusia 15 tahun ke atas.
"Perekaman e-KTP ini merupakan salah satu upaya pemerintah daerah melakukan sistem jemput bola baik dari sekolah dan desa-desa pedalaman dengan alat mobile," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Barito Utara, Ledianto di Muara Teweh, Jumat.
Menurut Ledianto, selain perekaman e-KTP, tahun 2014 juga dilakukan penertiban akta kelahiran dengan mengratiskan semua dokumen kependudukan sejak awal tahun ini.
Pihaknya juga melakukan verifikasi keliling akta kelahiran dari permintaan kepada desa dan masing-masing lurah di daerah ini.
"Kami harapkan semua permintaan masyarakat desa dapat dilayani secara maksimal," kata Ledianto.
Sebelumnya anggota Komisi B DPRD Barito Utara, Erline meminta Dinas Kepedudukan dan Pencatatan Sipil setempat lebih gencar dan jemput bola, karena masih banyak warga yang belum terakomodir pembuatan akta kelahiran.
"Masih banyak warga masyarakat yang anaknya tidak memiliki akta kelahiran (AK), pertama kesulitan warga selain persyaratan kartu keluarga juga ada surat nikah," kata Erline.
Menurut dia, masyarakat di desa-desa khsusus penduduk asli setempat banyak yang kawin secara adat sedangkan persyaratan akta kelahiran harus adaperkawinan secara hukum negara, dalam hal ini catatan sipil.
"Untuk itu diimbau kepada pihak Dukcapil kalau misal memang jemput bola, kasian masyarakat kalau harus turun ke Muara Teweh, dan warga perlu biaya banyak, sebab bukan hanya sekali saja turun. Dimana mereka harus meninggalkan pekerjaannya, perlu biya untuk makan dan minum," kata Erline yang juga politisi Partai Golkar ini.
(T.K009/B/I006/I006)
"Perekaman e-KTP ini merupakan salah satu upaya pemerintah daerah melakukan sistem jemput bola baik dari sekolah dan desa-desa pedalaman dengan alat mobile," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Barito Utara, Ledianto di Muara Teweh, Jumat.
Menurut Ledianto, selain perekaman e-KTP, tahun 2014 juga dilakukan penertiban akta kelahiran dengan mengratiskan semua dokumen kependudukan sejak awal tahun ini.
Pihaknya juga melakukan verifikasi keliling akta kelahiran dari permintaan kepada desa dan masing-masing lurah di daerah ini.
"Kami harapkan semua permintaan masyarakat desa dapat dilayani secara maksimal," kata Ledianto.
Sebelumnya anggota Komisi B DPRD Barito Utara, Erline meminta Dinas Kepedudukan dan Pencatatan Sipil setempat lebih gencar dan jemput bola, karena masih banyak warga yang belum terakomodir pembuatan akta kelahiran.
"Masih banyak warga masyarakat yang anaknya tidak memiliki akta kelahiran (AK), pertama kesulitan warga selain persyaratan kartu keluarga juga ada surat nikah," kata Erline.
Menurut dia, masyarakat di desa-desa khsusus penduduk asli setempat banyak yang kawin secara adat sedangkan persyaratan akta kelahiran harus adaperkawinan secara hukum negara, dalam hal ini catatan sipil.
"Untuk itu diimbau kepada pihak Dukcapil kalau misal memang jemput bola, kasian masyarakat kalau harus turun ke Muara Teweh, dan warga perlu biaya banyak, sebab bukan hanya sekali saja turun. Dimana mereka harus meninggalkan pekerjaannya, perlu biya untuk makan dan minum," kata Erline yang juga politisi Partai Golkar ini.
(T.K009/B/I006/I006)