Jakarta (ANTARA News) - Vokalis band folks Payung Teduh, Muhammad Istiqomah Djamad, mengatakan Kota Jakarta banyak menginspirasi karya-karyanya.
Ketika banyak warga Jakarta yang sudah jengah dengan kesemerawutan kota dan ruwetnya infrastruktur serta buruknya fasilitas transportasi massa seperti kereta rel listrik (KRL), Is, sapaan akrab sang vokalis, justru menemukan keteduhan di Jakarta.
Hal itu dituangkan dalam beberapa lagu, seperti lagu "Kita adalah Sisa-Sisa Keikhlasan Yang Tak Diikhlaskan".
"Saya berasal dari kampung datang ke Jakarta lihat orang ngomel-ngomel kecopetan, ngeluh sempit saat di kereta. Padahal, saya melihat kereta itu, wah, luar biasa, indah banget," kata Is usai tampil di Kota Tua Creative Festival di Taman Fatahilan, Kota Tua, Sabtu malam.
"Salah satu guru gue adalah kereta, begitu lu sabar menghadapi kereta, lu adalah salah satu orang yang bisa hidup d Jakarta," katanya.
Kota Tua Creative Festival digelar bersamaan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Jakarta ke 487. Di ulang tahun Jakarta, Is berharap Jakarta bisa menjadi kota yang lebih baik.
"Harapan kita semoga Jakarta bisa lebih membuat kita jatuh hati tiap hari karena sejujurnya, Jakarta sebenarnya cantik sekali dan sayang saking tidak nyamannya kita bahkan tidak mengalami cinta itu," katanya.
Kota Tua Creative Festival berlangsung dua hari mulai 21 hingga 22 Juni 2014 dengan menampilkan berbagai hiburan seperti Pop Art Exhibition, Museum Walk, Heritage Buildings Open House, Contemporary Art Exhibition, Photography Exhibition: Kota Tua di Kotaku, Culinary Booths, Tarian Betawi, Street Artists Performance dan Live music menampilkan Payung Teduh, Float, The Dead Catfish, Jubing Kristianto.
Ketika banyak warga Jakarta yang sudah jengah dengan kesemerawutan kota dan ruwetnya infrastruktur serta buruknya fasilitas transportasi massa seperti kereta rel listrik (KRL), Is, sapaan akrab sang vokalis, justru menemukan keteduhan di Jakarta.
Hal itu dituangkan dalam beberapa lagu, seperti lagu "Kita adalah Sisa-Sisa Keikhlasan Yang Tak Diikhlaskan".
"Saya berasal dari kampung datang ke Jakarta lihat orang ngomel-ngomel kecopetan, ngeluh sempit saat di kereta. Padahal, saya melihat kereta itu, wah, luar biasa, indah banget," kata Is usai tampil di Kota Tua Creative Festival di Taman Fatahilan, Kota Tua, Sabtu malam.
"Salah satu guru gue adalah kereta, begitu lu sabar menghadapi kereta, lu adalah salah satu orang yang bisa hidup d Jakarta," katanya.
Kota Tua Creative Festival digelar bersamaan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Jakarta ke 487. Di ulang tahun Jakarta, Is berharap Jakarta bisa menjadi kota yang lebih baik.
"Harapan kita semoga Jakarta bisa lebih membuat kita jatuh hati tiap hari karena sejujurnya, Jakarta sebenarnya cantik sekali dan sayang saking tidak nyamannya kita bahkan tidak mengalami cinta itu," katanya.
Kota Tua Creative Festival berlangsung dua hari mulai 21 hingga 22 Juni 2014 dengan menampilkan berbagai hiburan seperti Pop Art Exhibition, Museum Walk, Heritage Buildings Open House, Contemporary Art Exhibition, Photography Exhibition: Kota Tua di Kotaku, Culinary Booths, Tarian Betawi, Street Artists Performance dan Live music menampilkan Payung Teduh, Float, The Dead Catfish, Jubing Kristianto.