Boston/New York (ANTARA News) - Badai salju kuat melanda Boston dan
kawasan-kawasan sekitar New England Selasa, menyebabkan sekitar 4,5 juta
orang berkutat dengan salju setebal tiga kaki dan banjir di pesisir
tetapi mengecualikan warga New York City yang telah memperkuat diri
menghadapi cuaca buruk besar.
Salju diprediksi akan turun hingga Rabu pagi di bagian timur New England, barangkali akan tercatat terberat di Boston. Di Bandar Udara Internasional Logan, salju setebal 23,3 inci (59,2 sentimeter) di landasan malam hari dan angin bertiup kuat.
"Salju setebal empat, lima dan enam kaki di beberapa tempat," kata Gubernur Massachusetts Charlie Baker. "Ini badai paling besar bagi sebagian besar Massachusetts."
Larangan perjalanan di seluruh pelosok negara bagian dijadwalkan dicabut tengah malam tetapi warga Massachusetts didesak menghindari jalan bersalju tebal jika memungkinkan.
Kereta-kereta api, bus dan kereta bawah tanah di Boston dijadwalkan beroperasi normal Rabu tetapi penangguhan diramalkan bagi alat transportasi pagi hari.
Pulau wisata Nantucket khususnya terkena dampak paling parah karena sebagian rumah dan bisnis tak mendapat pasokan arus listrik, kata gubernur itu.
Banjir es menutup kawasan kota pulau itu, sejumlah jalan ditutup dan layanan dengan feri dan pesawat terbang dibatalkan, menurut laporan-laporan media lokal.
Banjir akibat badai di pesisir juga melanda kawasan-kawasan rendah di bagian selatan Boston.
Gelombang tinggi merusak penghalang di Marshfield, sekitar 50 kilometer selatan Boston. Polisi mengatakan banyak rumah rusak dan para penghuninya diminta mengungsi.
Denise Gorham, 57 tahun, mengatakan ia menyaksikan penutup pintu dari kayu dan jendela alat pengatur suhu terapung di air yang mengepung rumahnya setelah bencana itu.
"Menakutkan. Saya sudah tinggal di sini selama 12 tahun dan kami terbiasa dengan tiap badai. Banjir seperti samudera di jalan raya," kata Gorham, seorang penulis, yang berusaha membuat hangat ruangnya dengan perapian setelah listrik padam.
Ke sebelah selatan, New York, New Jersey dan Connecticut lolos dari badai terburuk kendati para petugas dan pakar meteorologi memprediksi badai buruk bisa datang.
Larangan-larangan perjalanan di negara-negara bagian tersebut dicabut, dan sistem kereta api bawah tanah di New York City telah dimulai kembali setelah ditutup selama 10 jam.
Salju diprediksi akan turun hingga Rabu pagi di bagian timur New England, barangkali akan tercatat terberat di Boston. Di Bandar Udara Internasional Logan, salju setebal 23,3 inci (59,2 sentimeter) di landasan malam hari dan angin bertiup kuat.
"Salju setebal empat, lima dan enam kaki di beberapa tempat," kata Gubernur Massachusetts Charlie Baker. "Ini badai paling besar bagi sebagian besar Massachusetts."
Larangan perjalanan di seluruh pelosok negara bagian dijadwalkan dicabut tengah malam tetapi warga Massachusetts didesak menghindari jalan bersalju tebal jika memungkinkan.
Kereta-kereta api, bus dan kereta bawah tanah di Boston dijadwalkan beroperasi normal Rabu tetapi penangguhan diramalkan bagi alat transportasi pagi hari.
Pulau wisata Nantucket khususnya terkena dampak paling parah karena sebagian rumah dan bisnis tak mendapat pasokan arus listrik, kata gubernur itu.
Banjir es menutup kawasan kota pulau itu, sejumlah jalan ditutup dan layanan dengan feri dan pesawat terbang dibatalkan, menurut laporan-laporan media lokal.
Banjir akibat badai di pesisir juga melanda kawasan-kawasan rendah di bagian selatan Boston.
Gelombang tinggi merusak penghalang di Marshfield, sekitar 50 kilometer selatan Boston. Polisi mengatakan banyak rumah rusak dan para penghuninya diminta mengungsi.
Denise Gorham, 57 tahun, mengatakan ia menyaksikan penutup pintu dari kayu dan jendela alat pengatur suhu terapung di air yang mengepung rumahnya setelah bencana itu.
"Menakutkan. Saya sudah tinggal di sini selama 12 tahun dan kami terbiasa dengan tiap badai. Banjir seperti samudera di jalan raya," kata Gorham, seorang penulis, yang berusaha membuat hangat ruangnya dengan perapian setelah listrik padam.
Ke sebelah selatan, New York, New Jersey dan Connecticut lolos dari badai terburuk kendati para petugas dan pakar meteorologi memprediksi badai buruk bisa datang.
Larangan-larangan perjalanan di negara-negara bagian tersebut dicabut, dan sistem kereta api bawah tanah di New York City telah dimulai kembali setelah ditutup selama 10 jam.