Palangka Raya (Antara Kalteng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah akan segera membentuk pos pemadam kebakaran di seluruh kecamatan di kota tersebut.
Kepala BPBD dan Damkar Kota Palangka Raya, Anwar Sanusi U Gayo melalui Kepala Bidang Damkar Wawan Berlinson di Palangka Raya, Sabtu mengatakan pembentukan pos damkar itu rencananya akan direalisasikan pada 2016 mendatang.
"Secara bertahap, pada 2016 kami akan membentuk wilayah manajemen kebakaran (WMK) dengan membentuk pos sektor damkar di setiap kecamatan," kata Wawan.
Dia menerangkan, setiap pos akan dijaga sekitar 20 petugas yang dilengkapi dengan dua sampai tiga kendaraan pemadam kebakaran, tergantung dari tingkat kepadatan penduduk di wilayah setempat.
"Kapasitas mobil pemadam kita upayakan minimal dapat membawa air sebanyak 5.000 liter dan atau bisa juga mobil yang mengangkut peralatan pemadam atau pompa air. Semua masih kami rencanakan," katanya.
Palangka Raya yang memiliki luas 2.678,51 Km2 dan terbagi menjadi lima kecamatan, saat ini pemerintah setempat hanya memiliki satu pos pemadam yakni yang terletak di Jalan Diponegoro.
Pos damkar yang juga menjadi markas pusat damkar itu didukung sekitar 40-an lebih anggota pemadam dan dari lima unit mobil damkar yang dimiliki, hanya tiga yang berfungsi normal.
Keterbatasan peralatan dan SDM itu membuat pemadam kebakaran kesulitan menangani kebakaran karena selain harus menghafal seluruh nama jalan mereka juga harus menangani kejadian di seluruh wilayah Palangka Raya. Dengan adanya pos di setiap kecamatan maka diharapkan kerugian akibat kebakaran yang terjadi akan dapat diminimalkan, katanya.
Selain membentuk pos sektor pihak damkar juga menargetkan menambah SDM serta peralatan penunjang keselamatan petugas lapangan serta berupaya lebih memberdayakan peran masyarakat dengan membentuk barisan pemadam kebakaran (BPK) swakarsa.
Kepala BPBD dan Damkar Kota Palangka Raya, Anwar Sanusi U Gayo melalui Kepala Bidang Damkar Wawan Berlinson di Palangka Raya, Sabtu mengatakan pembentukan pos damkar itu rencananya akan direalisasikan pada 2016 mendatang.
"Secara bertahap, pada 2016 kami akan membentuk wilayah manajemen kebakaran (WMK) dengan membentuk pos sektor damkar di setiap kecamatan," kata Wawan.
Dia menerangkan, setiap pos akan dijaga sekitar 20 petugas yang dilengkapi dengan dua sampai tiga kendaraan pemadam kebakaran, tergantung dari tingkat kepadatan penduduk di wilayah setempat.
"Kapasitas mobil pemadam kita upayakan minimal dapat membawa air sebanyak 5.000 liter dan atau bisa juga mobil yang mengangkut peralatan pemadam atau pompa air. Semua masih kami rencanakan," katanya.
Palangka Raya yang memiliki luas 2.678,51 Km2 dan terbagi menjadi lima kecamatan, saat ini pemerintah setempat hanya memiliki satu pos pemadam yakni yang terletak di Jalan Diponegoro.
Pos damkar yang juga menjadi markas pusat damkar itu didukung sekitar 40-an lebih anggota pemadam dan dari lima unit mobil damkar yang dimiliki, hanya tiga yang berfungsi normal.
Keterbatasan peralatan dan SDM itu membuat pemadam kebakaran kesulitan menangani kebakaran karena selain harus menghafal seluruh nama jalan mereka juga harus menangani kejadian di seluruh wilayah Palangka Raya. Dengan adanya pos di setiap kecamatan maka diharapkan kerugian akibat kebakaran yang terjadi akan dapat diminimalkan, katanya.
Selain membentuk pos sektor pihak damkar juga menargetkan menambah SDM serta peralatan penunjang keselamatan petugas lapangan serta berupaya lebih memberdayakan peran masyarakat dengan membentuk barisan pemadam kebakaran (BPK) swakarsa.