San Fransisco (Antara Kalteng) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Twitter menyebarkan pesan toleransi dan perdamaian dunia lewat cuitannya di akun @Jokowi saat mengunjungi Kantor Pusat Twitter di San Francisco, Amerika Serikat, Rabu sore waktu setempat atau Kamis waktu Jakarta.
"Saya mengajak @Twitter ikut sebarkan pesan toleransi dan perdamaian dunia -Jkw," demikian cuitan Presiden.
Dalam pertemuan dengan Pemimpin Eksekutif Twitter Jack Dorsey, Presiden menyampaikan peran penting Twitter dalam demokrasi di era digital.
"Saya sambut baik peran Twitter sebagai salah satu platform media penting dunia yang menyebarkan berbagai nilai positif bagi masyarakat seperti nilai demokrasi dan good governance," katanya.
Dia juga berharap Twitter meningkatkan kerja sama dengan Indonesia dalam menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan seperti tanggap bencana serta pesan toleransi dan perdamaian.
Saat mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi AS-ASEAN di Sunnylands pada 15-16 Februari, Presiden juga menyampaikan gagasannya untuk memanfaatkan media sosial dalam menghadapi ekstremis dan teroris karena penyebaran ekstremisme dan ajakan bergabung dengan organisasi teroris banyak dilakukan lewat media sosial.
"Oleh karena itu, kita harus bekerja sama dengan media sosial dalam menyebarkan perdamaian dan toleransi sebagai konter narasi," kata Presiden, yang juga menyampaikan "Indonesia Digital Initiative: Empowering Leaders of Peace" saat bertemu CEO Twitter.
"Saya mengajak @Twitter ikut sebarkan pesan toleransi dan perdamaian dunia -Jkw," demikian cuitan Presiden.
Dalam pertemuan dengan Pemimpin Eksekutif Twitter Jack Dorsey, Presiden menyampaikan peran penting Twitter dalam demokrasi di era digital.
"Saya sambut baik peran Twitter sebagai salah satu platform media penting dunia yang menyebarkan berbagai nilai positif bagi masyarakat seperti nilai demokrasi dan good governance," katanya.
Dia juga berharap Twitter meningkatkan kerja sama dengan Indonesia dalam menyampaikan pesan-pesan kemanusiaan seperti tanggap bencana serta pesan toleransi dan perdamaian.
Saat mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi AS-ASEAN di Sunnylands pada 15-16 Februari, Presiden juga menyampaikan gagasannya untuk memanfaatkan media sosial dalam menghadapi ekstremis dan teroris karena penyebaran ekstremisme dan ajakan bergabung dengan organisasi teroris banyak dilakukan lewat media sosial.
"Oleh karena itu, kita harus bekerja sama dengan media sosial dalam menyebarkan perdamaian dan toleransi sebagai konter narasi," kata Presiden, yang juga menyampaikan "Indonesia Digital Initiative: Empowering Leaders of Peace" saat bertemu CEO Twitter.