Jakarta (Antara Kalteng) - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo akan memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada prajurit TNI yang terlibat satgas Tinombala dalam membekuk jaringan kelompok radikal Santoso di Poso, Sulawesi Tengah.

"Kenaikan pangkat luar biasa tidak hanya diberikan kepada sembilan prajurit TNI yang menewaskan Santoso dan Basri saat baku tembak. Melainkan kepada prajurit TNI yang berhasil menangkap dan menewaskan anggota kelompok Santoso. Kita akan berikan setelah mereka kembali," kata Panglima TNI di sela-sela Penganugerahan Tanda Kehormatan kepada Pangab Singapura Letjen Perry Lim, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa petang.

Pemberian kenaikan pangkat luar biasa itu merupakan penghargaan yang diberikan oleh Mabes TNI atas dedikasinya dalam operasi Tinombala, yang menyebabkan pimpinan kelompok radikal di Poso, Santoso tewas.

Panglima TNI menyebutkan, keberhasilan menewaskan Santoso yang telah meresahkan masyarakat Indonesia merupakan hadiah bagi Kapolri yang baru, Jenderal Pol Tito Karnavian dan merupakan kenang-kenangan untuk mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Badrodin Haiti karena tim operasi berangkat di saat Badrodin masih menjabat Kapolri.

"Ini juga hadiah Ulang Tahun bagi Badrodin yang memasuki usia 58 tahun pada 21 Juli nanti," kata Gatot.

Panglima TNI juga mengatakan, penyelesaian operasi Tinombala sudah dikoordinasikan kepada Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, bahwa ini merupakan momentum yang baik, sehingga tidak boleh lepas.     
   
"Tapi, perlu ditambah dengan operasi teritorial dengan berbagai instansi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Sekali lagi saya apresiasi terhadap satgas Tinombala," ucapnya.

Saat ini, tambah dia, tim forensik Mabes Polri tengah memastikan bahwa jenazah yang tewas tersebut adalah Santoso. Namun demikian, pihak keluarga Santoso sudah memastikan bahwa kelompo radikal yang tewas itu adalah Santoso. 

Pewarta : Syaiful Hakim
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024