Sampit (Antara Kalteng) - Pengusaha logistik di Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai wadah bernaung dan membantu memperjuangkan nasib mereka yakni Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) yang telah resmi dibentuk.
"ALFI sudah terbentuk di 28 provinsi. Saya bersyukur Kalimantan Tengah kini sudah membentuk ALFI sendiri, tidak lagi bergabung dengan Kalimantan Selatan. Saya berharap organisasi ini bisa turut membantu para pengusaha yang menjadi anggotanya," kata Ketua Umum ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi, di Sampit, Senin malam.
Yukki hadir melantik dan mengukuhkan Dewan Pengurus Wilayah ALFI dan Indonesian Logistics and Forwarders Association (ILFA) Provinsi Kalteng masa bakti 2016-2021 yang diketuai Dolasta Pohan. Acara ini sekaligus dirangkai dengan temu bisnis pengusaha logistik.
ALFI menjadi wadah yang tepat bagi pengusaha logistik untuk berhimpun. Organisasi ini bisa digunakan untuk mencari solusi berbagai permasalahan maupun membuka peluang perluasan bisnis dengan menjalin kerja sama sesama anggota ALFI antardaerah.
Hingga tahun lalu, anggota ALFI sudah mencapai 3.612 pengusaha, dan sekitar 1.600 di antaranya berada di Jakarta.
Diperkirakan sekitar 260 hingga 275 di antaranya merupakan perusahaan milik penanam modal asing.
Dolasta Pohan mengatakan, selama ini pengusaha jasa ekspedisi logistik di Kalteng umumnya berusaha secara perorangan.
Menurutnya, karena itulah ALFI dibentuk dengan harapan bisa menghimpun seluruh pengusaha logistik untuk berjalan dan menghadapi bersama jika ada hambatan atau masalah.
"Kita harus dapat membina hubungan baik dengan asosiasi lain untuk memperlancar arus barang yang keluar dan masuk Kalteng. Kini kita juga tidak ragu-ragu untuk bermitra di luar daerah dengan sesama anggota ALFI kalau ada pekerjaan di luar daerah," ujar Dolasta lagi.
Sampit dipilih menjadi lokasi pembentukan ALFI karena daerah ini memiliki pelabuhan utama di Kalimantan Tengah.
Selain itu, upaya ini untuk efektivitas karena pengurusnya didominasi pengusaha di Kotawaringin Timur dan sekitarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur H Fadlian Noor mengaku bangga daerahnya dipercaya menjadi tempat pembentukan ALFI, menandakan aktivitas perekonomian Kotawaringin Timur dan pengusahanya mendapat perhatian serta kepercayaan masyarakat.
"Dari sisi distribusi barang dan penumpang, Kotawaringin Timur merupakan tempat yang strategis. Kami sangat berharap ALFI dapat membantu mengatasi kendala yang dihadapi pengusaha logistik sehingga barang dan jasa makin lancar," kata Fadlian pula.
Dia berharap ALFI dapat membina seluruh anggotanya agar kembali bersemangat mendistribusikan barang.
Organisasi ini, menurutnya, juga harus peduli terhadap kendala-kendala yang dihadapi pengusaha agar bisa dicarikan solusinya.
"ALFI sudah terbentuk di 28 provinsi. Saya bersyukur Kalimantan Tengah kini sudah membentuk ALFI sendiri, tidak lagi bergabung dengan Kalimantan Selatan. Saya berharap organisasi ini bisa turut membantu para pengusaha yang menjadi anggotanya," kata Ketua Umum ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi, di Sampit, Senin malam.
Yukki hadir melantik dan mengukuhkan Dewan Pengurus Wilayah ALFI dan Indonesian Logistics and Forwarders Association (ILFA) Provinsi Kalteng masa bakti 2016-2021 yang diketuai Dolasta Pohan. Acara ini sekaligus dirangkai dengan temu bisnis pengusaha logistik.
ALFI menjadi wadah yang tepat bagi pengusaha logistik untuk berhimpun. Organisasi ini bisa digunakan untuk mencari solusi berbagai permasalahan maupun membuka peluang perluasan bisnis dengan menjalin kerja sama sesama anggota ALFI antardaerah.
Hingga tahun lalu, anggota ALFI sudah mencapai 3.612 pengusaha, dan sekitar 1.600 di antaranya berada di Jakarta.
Diperkirakan sekitar 260 hingga 275 di antaranya merupakan perusahaan milik penanam modal asing.
Dolasta Pohan mengatakan, selama ini pengusaha jasa ekspedisi logistik di Kalteng umumnya berusaha secara perorangan.
Menurutnya, karena itulah ALFI dibentuk dengan harapan bisa menghimpun seluruh pengusaha logistik untuk berjalan dan menghadapi bersama jika ada hambatan atau masalah.
"Kita harus dapat membina hubungan baik dengan asosiasi lain untuk memperlancar arus barang yang keluar dan masuk Kalteng. Kini kita juga tidak ragu-ragu untuk bermitra di luar daerah dengan sesama anggota ALFI kalau ada pekerjaan di luar daerah," ujar Dolasta lagi.
Sampit dipilih menjadi lokasi pembentukan ALFI karena daerah ini memiliki pelabuhan utama di Kalimantan Tengah.
Selain itu, upaya ini untuk efektivitas karena pengurusnya didominasi pengusaha di Kotawaringin Timur dan sekitarnya.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kotawaringin Timur H Fadlian Noor mengaku bangga daerahnya dipercaya menjadi tempat pembentukan ALFI, menandakan aktivitas perekonomian Kotawaringin Timur dan pengusahanya mendapat perhatian serta kepercayaan masyarakat.
"Dari sisi distribusi barang dan penumpang, Kotawaringin Timur merupakan tempat yang strategis. Kami sangat berharap ALFI dapat membantu mengatasi kendala yang dihadapi pengusaha logistik sehingga barang dan jasa makin lancar," kata Fadlian pula.
Dia berharap ALFI dapat membina seluruh anggotanya agar kembali bersemangat mendistribusikan barang.
Organisasi ini, menurutnya, juga harus peduli terhadap kendala-kendala yang dihadapi pengusaha agar bisa dicarikan solusinya.