Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di sejumlah kecamatan Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah berinisiatif menjalin kemitraan dengan dukun kampung untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat.
"Kita menjalin kemitraan dengan dukun kampung khusus untuk pelayanan melahirkan atau persalinan," kata Kepala Puskesmas Rantau Pulut Kecamatan Seruyan Tengah, Agus Riyadi di Kuala Pembuang, Rabu.
Ia mengatakan, inisiatif untuk menjalin kemitraan dengan dukun kampung dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan atau ketidakmampuan penanganan sebelum, saat dan setelah persalinan.
"Karena kalau sudah sudah kondisi gawat maka kita di Puskesmas juga yang akan repot," katanya.
Dukun kampung yang bermitra dengan Puskesmas telah dibekali dengan kemampuan untuk membantu menangani persalinan yang dilakukan oleh bidan Puskesmas.
"Ada pembagian tugas antara bidan dengan dukun kampung pada saat menangani persalinan. Pada saat proses persalinan sampai bayi dilahirkan dan pemotongan tali pusar akan ditangani bidan Puskesmas, setelah itu baru diserahkan pada dukun kampung," katanya.
Selain pembagian tugas, pihak Puskesmas juga akan memberikan kemudahan bagi pasien yang dibawa dukun kampung untuk menjalani proses persalinan lewat bidan Puskesmas.
"Jadi nanti ada pembagian biaya operasional bagi dukun kampung, bahkan Puskesmas juga memberikan kemudahan atau keringanan biaya persalinan menyesuaikan dengan jasa persalinan dukun kampung," katanya.
Menurutnya, kerjasama yang terjalin antara Puskesmas dan dukun kampung sangat membantu peningkatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, karena Puskesmas sendiri masih kekurangan tenaga medis khususnya bidan.
Seperti di Puskesmas Rantau Pulut, pelayanan masih terkendala karena kekurangan tenaga medis. Idealnya, untuk memaksimalkan pelayanan Puskesmas Rantau Pulut paling tidak memiliki 12 orang bidan dan 20 perawat, namun saat ini tenaga medis yang dimiliki hanya empat bidan dan 12 perawat.
"Karena tenaga kita masih kurang maka kita terpaksa fokus pelayanan untuk di Puskesmas selama 24 jam, dan masih sulit memenuhi permintaan apabila ada panggilan untuk melayani masyarakat ke rumah-rumah, namun kita merasa terbantu dengan adanya kemitraan dengan dukun kampung," katanya.
"Kita menjalin kemitraan dengan dukun kampung khusus untuk pelayanan melahirkan atau persalinan," kata Kepala Puskesmas Rantau Pulut Kecamatan Seruyan Tengah, Agus Riyadi di Kuala Pembuang, Rabu.
Ia mengatakan, inisiatif untuk menjalin kemitraan dengan dukun kampung dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan atau ketidakmampuan penanganan sebelum, saat dan setelah persalinan.
"Karena kalau sudah sudah kondisi gawat maka kita di Puskesmas juga yang akan repot," katanya.
Dukun kampung yang bermitra dengan Puskesmas telah dibekali dengan kemampuan untuk membantu menangani persalinan yang dilakukan oleh bidan Puskesmas.
"Ada pembagian tugas antara bidan dengan dukun kampung pada saat menangani persalinan. Pada saat proses persalinan sampai bayi dilahirkan dan pemotongan tali pusar akan ditangani bidan Puskesmas, setelah itu baru diserahkan pada dukun kampung," katanya.
Selain pembagian tugas, pihak Puskesmas juga akan memberikan kemudahan bagi pasien yang dibawa dukun kampung untuk menjalani proses persalinan lewat bidan Puskesmas.
"Jadi nanti ada pembagian biaya operasional bagi dukun kampung, bahkan Puskesmas juga memberikan kemudahan atau keringanan biaya persalinan menyesuaikan dengan jasa persalinan dukun kampung," katanya.
Menurutnya, kerjasama yang terjalin antara Puskesmas dan dukun kampung sangat membantu peningkatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, karena Puskesmas sendiri masih kekurangan tenaga medis khususnya bidan.
Seperti di Puskesmas Rantau Pulut, pelayanan masih terkendala karena kekurangan tenaga medis. Idealnya, untuk memaksimalkan pelayanan Puskesmas Rantau Pulut paling tidak memiliki 12 orang bidan dan 20 perawat, namun saat ini tenaga medis yang dimiliki hanya empat bidan dan 12 perawat.
"Karena tenaga kita masih kurang maka kita terpaksa fokus pelayanan untuk di Puskesmas selama 24 jam, dan masih sulit memenuhi permintaan apabila ada panggilan untuk melayani masyarakat ke rumah-rumah, namun kita merasa terbantu dengan adanya kemitraan dengan dukun kampung," katanya.