Palu (Antara Kalteng) - Jenazah Prajurit Satu Yusuf Baharuddin, anggota TNI yang gugur dalam baku tembak dengan kelompok sipil bersenjata di Poso, Selasa (20/12) siang, diterbangkan dari Bandara Mutiara Sis Aldjufri Palu ke Jakarta, Rabu, menggunakan pesawat Lion Air.

Jenazah Pratu Yusuf Baharuddin tiba di RS TNI (Rumkit) Palu dari Poso sekitar pukul 07.00 Wita dan setelah disemayamkan beberapa menit, digelar upacara pelepasan yang dipimpin Wakil Komandan Operasi Tinombala Poso Kolonel Inf Alfi Lubis, kemudian jenazah diberangkatkan ke Bandara Mutiara Sis Aldjufri Palu.

Jenazah Pratu Baharuddin menurut rencana akan dimakamkan di kampung halamannya di Cileunyi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sementara itu rekan korban Pratu Imam Hanafi yang juga mengalami luka tembak hingga kini masih menjalani perawatan di RSU Poso.

Pratu Yusuf Baharuddin, anggota Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala Poso, gugur dalam kontak senjata dengan kelompok sipil bersenjata anggota kelompok Santoso di Kecamatan Poso Pesisir Utara, Selasa siang, sekitar pukul 12.30 Wita.

Dalam kontak tembak itu, Yusuf Baharuddin tertembak di bagian dada sebelah kanan dan Pratu Imam Hanafi terkena tembakan di bagian punggung.

Kontak senjata terjadi di wilayah pegunungan Kampung Maros, Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, kabupaten Poso sekitar pukul 12.30 Wita.

Sekitar pukul 16.10 Wita, Pratu Yusuf Baharuddin dinyatakan meninggal dunia, sementara Pratu Imam Hanafi selamat dan sedang dalam perawatan di rumah sakit Poso.

Kontak senjata terjadi saat Satgas Tinombala sedang menelusuri jejak orang yang diduga bagian dari sisa-sisa DPO kelompok Santoso. Namun tiba-tiba, pasukan Satgas Tinombala ditembaki oleh OTK yang menyebabkan dua personil terkena terluka.

Beberapa waktu kemudian, pasukan Satgas Tinombala dari sektor lainnya, tiba di lokasi baku tembak untuk memberikan pertolongan pertama dan melakukan evakuasi korban. Evakuasi dengan menggunakan helikopter tidak dapat dilakukan karena cuaca tidak mendukung. 

Pewarta : Fauzi
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024