Jakarta (Antara Kalteng) - Aktris Angelina Jolie dan putranya Maddoxx dilaporkan mengunjungi Istana Buckingham, Selasa, setelah menyampaikan pidato tentang hak-hak perempuan di London School of Economics.
Jolie dan keluarga melakukan kunjungan ke istana tersebut terakhir kali pada 2014, tidak lama setelah pernikahannya dengan Brad Pitt. Sumber dari istana mengatakan kepada People bahwa saat itu Jolie bertemu dengan Queen Elizabeth selama sekitar 20 menit dan dia dianugerahi gelar Honorary Dame.
Dilansir dari laman People, Jolie dan Pitt juga pernah bertemu dengan Pangeran William dan istrinya Putri Kate untuk minum teh bersama di Istana Kensington pada 2015.
Sebelum hari itu, pembuat film dan aktivis berusia 41 tahun itu memberikan kuliah di Centre for Women, Peace and Security. Tempat yang sama di mana Jolie, sebagai profesor tamu, mulai mengajar pada September dengan subjek yang sama saat dia mengajar kemarin (14/3).
Perkuliahan Jolie berfokus pada hak-hak perempuan dalam konteks kamp-kamp pengungsian, dan bagaimana perpindahan dan tanpa kewarganegaraan dapat membuat perempuan dan anak perempuan rentan terhadap kekerasan seksual dan kejahatan lainnya.
Kelas tersebut juga membahas hubungan antara apa yang terjadi di lapangan dengan kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah, serta keadaan saat ini terkait hak-hak perempuan.
Hal-hal tersebut berhubungan erat dengan upayanya mencegah kekerasan seksual, Preventing Sexual Violence Initiative, yang dia luncurkan pada 2012 dengan bantuan dari mantan menteri luar negeri Inggris William Hague.
Keduanya kemudian membuka Centre for Women, Peace and Security pada 2015 di mana Jolie kemudian menandatangani kontrak untuk mengajar.
Jolie bersama empat orang anaknya juga mampir ke toko buku lokal, kemarin, Selasa (14/3). "Dia membeli sekitar 30 buku," kata seseorang yang melihatnya kepada People. "Sebagian besar buku mewarnai, buku Harry Potter, ditambah beberapa penanda buku dan buku bertemakan Paskah."
Jolie bertolak menuju Jenewa pada hari ini, Rabu, untuk melanjutkan pekerjaan kemanusiaannya. Dia akan menjadi pembicara dalam Annual Sergio Vieira de Mello Memorial Lecture, di markas besar PBB, yang berfokus pada tema-tema kemanusiaan.
Jolie dan keluarga melakukan kunjungan ke istana tersebut terakhir kali pada 2014, tidak lama setelah pernikahannya dengan Brad Pitt. Sumber dari istana mengatakan kepada People bahwa saat itu Jolie bertemu dengan Queen Elizabeth selama sekitar 20 menit dan dia dianugerahi gelar Honorary Dame.
Dilansir dari laman People, Jolie dan Pitt juga pernah bertemu dengan Pangeran William dan istrinya Putri Kate untuk minum teh bersama di Istana Kensington pada 2015.
Sebelum hari itu, pembuat film dan aktivis berusia 41 tahun itu memberikan kuliah di Centre for Women, Peace and Security. Tempat yang sama di mana Jolie, sebagai profesor tamu, mulai mengajar pada September dengan subjek yang sama saat dia mengajar kemarin (14/3).
Perkuliahan Jolie berfokus pada hak-hak perempuan dalam konteks kamp-kamp pengungsian, dan bagaimana perpindahan dan tanpa kewarganegaraan dapat membuat perempuan dan anak perempuan rentan terhadap kekerasan seksual dan kejahatan lainnya.
Kelas tersebut juga membahas hubungan antara apa yang terjadi di lapangan dengan kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah, serta keadaan saat ini terkait hak-hak perempuan.
Hal-hal tersebut berhubungan erat dengan upayanya mencegah kekerasan seksual, Preventing Sexual Violence Initiative, yang dia luncurkan pada 2012 dengan bantuan dari mantan menteri luar negeri Inggris William Hague.
Keduanya kemudian membuka Centre for Women, Peace and Security pada 2015 di mana Jolie kemudian menandatangani kontrak untuk mengajar.
Jolie bersama empat orang anaknya juga mampir ke toko buku lokal, kemarin, Selasa (14/3). "Dia membeli sekitar 30 buku," kata seseorang yang melihatnya kepada People. "Sebagian besar buku mewarnai, buku Harry Potter, ditambah beberapa penanda buku dan buku bertemakan Paskah."
Jolie bertolak menuju Jenewa pada hari ini, Rabu, untuk melanjutkan pekerjaan kemanusiaannya. Dia akan menjadi pembicara dalam Annual Sergio Vieira de Mello Memorial Lecture, di markas besar PBB, yang berfokus pada tema-tema kemanusiaan.
Penerjemah: Arindra Meodia