Jakarta (Antara Kalteng) - Polisi Cleveland memburu seorang tersangka yang diyakini menyiarkan video pembunuhan oleh dirinya kepada seseorang, Minggu waktu setempat, lewat Facebook. Tidak itu saja, dalam Facebook, pria ini juga mengaku telah membunuh beberapa orang lainnya.
Kepolisian Kota Cleveland mengaku tengah memburu Steve Stephens dalam kaitannya dengan pembunuhan seseorang di kota itu yang jati dirinya tidak diungkapkan polisi. Polisi menyebut pria ini bersenjata dan berbahaya.
"Tersangka menyiarkan pembunuhan di Facebook Live dan mengaku terlibat dalam berbagai pembunuhan lainnya yang belum diverifikasi," kata polisi merujuk layanan streaming video langsung dari jejaring media sosial Facebook.
(Baca juga: Mantap! Facebook Tertibkan 30.000 Akun Palsu)
Polisi menyebutkan Stephens kemungkinan mengendarai SUV warna putih atau krem.
Januari silam, empat pemuda kulit hitam di Chicago dituduh menyerang seorang pemuda kulit putih difabel berusia 18 tahun yang mereka siarkan dalam Facebook Live sembari mengeluarkan cercaan anti kulit putih.
Insiden itu membuat dunia marah dan sebulan kemudian si penyerang menyatakan tak bersalah telah menyerang pria difabel itu karena menderita schizophrenia, demikian Reuters.
Kepolisian Kota Cleveland mengaku tengah memburu Steve Stephens dalam kaitannya dengan pembunuhan seseorang di kota itu yang jati dirinya tidak diungkapkan polisi. Polisi menyebut pria ini bersenjata dan berbahaya.
"Tersangka menyiarkan pembunuhan di Facebook Live dan mengaku terlibat dalam berbagai pembunuhan lainnya yang belum diverifikasi," kata polisi merujuk layanan streaming video langsung dari jejaring media sosial Facebook.
(Baca juga: Mantap! Facebook Tertibkan 30.000 Akun Palsu)
Polisi menyebutkan Stephens kemungkinan mengendarai SUV warna putih atau krem.
Januari silam, empat pemuda kulit hitam di Chicago dituduh menyerang seorang pemuda kulit putih difabel berusia 18 tahun yang mereka siarkan dalam Facebook Live sembari mengeluarkan cercaan anti kulit putih.
Insiden itu membuat dunia marah dan sebulan kemudian si penyerang menyatakan tak bersalah telah menyerang pria difabel itu karena menderita schizophrenia, demikian Reuters.