Palangka Raya (Antara Kalteng) - Direktur Pemasaran Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah, Rukmo Susedyanto mengatakan bahwa hanya banknya di daerah itu satu-satunya yang memiliki fasilitas sistem Bloomberg untuk mengoptimalkan transaksi di divisi treasury.

"Dengan menggunakan fasilitas sistem bloomberg tersebut, kami ingin memajukan transaksi di divisi treasury Bank Kalteng, agar ke depannya Bank Kalteng mampu menganalisa sistem keuangan maupun transaksi lebih optimal," kata Rukmo Susedyanto usai mengikuti training atau pelatihan yang diberikan oleh pihak bloomberg Indonesia di Palangka Raya, Rabu.

Rukmo menilai, dengan adanya fasilitas sistem Bloomberg tersebut sudah sangat membantu pihak Bank Kalteng dalam memajukan transaksi, terutama yang ada di divisi treasury.

Selain itu, fasilitas sistem Bloomberg ini, nantinya bisa berguna untuk mengetahui pangsa pasar, bagaimana transaksi keuangan hingga data-data mengenai tingkat risiko transaksi bisa diketahui.

"Kami ingin semua transaksi yang ada di divisi treasury nantinya bisa memanfaatkan dana yang ada secara maksimal," katanya.

Dia mengakui, kenapa bekerja sama dengan Bloomberg? sebab Bloomberg adalah salah satu sistem penyedia data, analisis dan berita global serta sudah bekerja sama dengan pihak Bank Pembangunan Daerah di Indonesia mengenai transaksi-transaksi treasury, seperti pasar obligasi, saham dan forex.

Dengan memanfaatkan kerja sama melalui fasilitas sistem Bloomberg ini diharapkan ke depannya akan tetap terus optimal dan mampu memajukan nilai transaksi keuangan di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai - Bumi Pancasila" itu.



Pimpinan Kelompok Pasar Uang dan Pasar Modal, Divisi Treasury Bank Kalteng, Kusdarini mengaku sangat antusias dan menyambut baik dengan adanya kerja sama antara Bank Kalteng milik pemerintah provinsi itu dengan Bloomberg Indonesia.

"Menurut kami fasilitas sistem Bloomberg ini sebagai salah satu langkah lebih maju dalam hal meningkatkan kinerja treasury Bank Kalteng," kata Kusdarini.

Sebab, kata dia, aktivitas treasury ini sangat berbeda dengan unit kerja lainnya. Sehingga dengan adanya aplikasi Bloomberg ini dinilai sangat lengkap dan komplit dalam menunjang aktivitas transaksi treasury Bank Kalteng.

"Intinya kami tetap optimis untuk menggunakan sistem aplikasi tersebut agar bisa berjalan sesuai harapan kami bersama," katanya.

Sedangkan anggaran biaya kontrak untuk satu tahun antara Bank Kalteng dan Bloomberg Indonesia sekitar kurang lebih sebesar Rp448 juta.

Namun dengan catatan, pihak Bank Kalteng akan tetap mengevaluasi dari hasil kinerja sistem aplikasi tersebut berdasarkan periode selama satu tahun secara berkesinambungan dengan aturan yang berlaku. 

Pewarta : Ronny NT / Dedi Heryadi
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024