Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Provinsi Kalimantan Tengah, Adib Gunawan mengatakan beringasnya buaya muara di beberapa sungai yang berada di wilayah provinsi setempat, diduga lantaran rantai makanannya terputus.  

"Selain rantai makanan yang terputus, habitat dari buaya itu sendiri sepertinya terusik akibat rusaknya alam seperti penambangan liar, beralih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan sawit serta lain sebagainya," kata Adib Gunawan di Palangka Raya, Senin.

Dia menegaskan, untuk habitatnya di provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila" memang ada. Hanya saja untuk jumlah populasinya BKSDA setempat tidak memiliki jumlah data, sehingga berapa jumlah populasi buaya di Kalteng tidak bisa terdeteksi.

"Habitatnya saja yang kita mengetahuinya seperti di kawasan Sungai Sabangau Kabupaten Katingan, Sungai Mentaya Kabupaten Kotawaringin Timur dan Sungai Arut di Kabupaten Kotawaringin Barat. Bahkan untuk mengetahui adanya tanda-tanda buaya di sungai sangat sulit karena tidak bisa di terka," ucapnya.

Dengan adanya kejadian tewasnya seorang warga Desa Sabangau Jaya, Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan beberapa hari yang lalu di Sungai Sabangau Besar, Desa Sei Hambawang, Kecamatan Sabangau, Kabupaten Pulang Pisau, akibat diterkam buaya muara.

Baca:  Warga Katingan Tewas Menggenaskan Dimangsa Buaya Muara [VIDEO]

Pihak BKSDA setempat juga sudah menyusun sejumlah rencana untuk melakukan penangkapan terhadap buaya muara yang sangat membahayakan bagi masyarakat yang melakukan aktivitas di sungai tersebut.

"Untuk menangkap buaya muara kita sudah rencanakan. Sedangkan untuk menyiapkan pawang buaya muara itu adalah pihak Camat di Kabupaten setempat. Hal ini bertujuan agar peristiwa seperti ini tidak terulang kembali," bebernya.

Adib mengimbau bagi masyarakat yang sering mencari ikan di sungai agar selalu waspada apabila berada di kawasan setempat. Sebab keberadaan buaya sama sekali tidak bisa ditebak dan kapan saja hewan yang bisa hidup di darat dan di air itu mencari mangsanya.

"Tim kami nantinya akan turun menyikapi adanya fenomena ini. Makanya kita akan mengedukasikan kepada masyarakat yang tinggal di dekat sungai agar kejadian serupa tidak terulang lagi," demikian Adib.

Pewarta : Adi Wibowo
Uploader : Ronny
Copyright © ANTARA 2024