Sampit (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, membutuhkan anggaran besar untuk penyempurnaan bangunan gedung Islamic Center Sampit karena masih banyak yang perlu diperbaiki dan dilengkapi.

"Jika berbicara untuk penyempurnaan keseluruhan, mungkin membutuhkan dana Rp10 miliar sampai Rp20 miliar karena masih banyak yang perlu dibenahi. Juga perlu penambahan fasilitas lain, seperti lampu hias dan taman," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur, Halikinnor di Sampit, Selasa.

Islamic Center berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman km 2,5 Sampit, berdekatan dengan Bundaran Balanga. Di kawasan itu terdapat Masjid Raya Wahyu Al Hadi, beberapa gedung pertemuan serta fasilitas lainnya yang banyak digunakan untuk berbagai kegiatan keagamaan.

Selain untuk pusat kegiatan Islam, pemerintah daerah juga ingin menjadikan Islamic Center sebagai destinasi wisata religi. Selama ini tempat tersebut sering dikunjungi warga lokal dan luar daerah untuk shalat di masjid, sekaligus bersantai di kawasan yang ditata menarik itu.

Lokasinya yang strategis di sisi jalan yang merupakan ruas Transkalimantan Poros Selatan, membuat Islamic Center juga banyak dikunjungi warga dari kabupaten lain yang sedang melakukan perjalanan. Mereka singgah untuk shalat dan beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.

Pembenahan Islamic Center untuk mendukung tekad pemeritah daerah menjadikan Sampit sebagai kota tujuan wisata di Kalimantan Tengah. Pemerintah tidak hanya mengembangkan wisata alam, hiburan dan belanja, tetapi juga wisata religi yang kini banyak diminati.

Namun Halikinnor mengakui, yang saat ini menjadi perhatian pemerintah daerah adalah kondisi Masjid Wahyu Al Hadi yang mulai terjadi kerusakan di beberapa bagian. Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Bupati Wahyudi K Anwar dan baru diresmikan saat pemerintahan Bupati H Supian Hadi.

Pantauan di lokasi, kerusakan terlihat di beberapa bagian seperti keramik lantai serta plafon. Lantai masjid pun sudah tidak rata lagi karena diduga terjadi penurunan tanah di beberapa titik.

Pemerintah daerah berencana mengalokasikan anggaran dalam APBD Perubahan 2018 ini untuk pembuatan perencanaan perbaikan masjid. Tujuannya agar konsultan bisa meneliti secara menyeluruh kerusakan serta membuat perencanaan perbaikannya.

"Perbaikan harus permanen secara keseluruhan. Misalnya perlu dana Rp4 miliar sampai Rp5 miliar, tapi tuntas. Kalau cuma ditambal, nanti rusak lagi. Mudah-mudahan tahun 2019 nanti bisa dianggarkan untuk pelaksanaan perbaikannya," kata Halikinnor.

Pemerintah daerah menginginkan Islamic Center dan Masjid Raya Wahyu Al Hadi yang ada di dalamnya menjadi kebanggaan masyarakat dan daerah. Tidak hanya difungsikan untuk ibadah dan pusat kegiatan Islam, tetapi juga bisa menjadi tujuan wisata religi bagi wisatawan lokal dan luar daerah.

Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 2
Copyright © ANTARA 2025