Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Sebanyak 43 Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang ada di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah bergabung melakukan penggalangan dana untuk korban gempa dan tsunami di Kota Palu dan Donggala Sulawesi Tengah.
Ormas yang tergabung dalam kegiatan ini terdiri dari Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa (HIMA), Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) dan komunitas-komunitas yang ada di Palangka Raya.
Penggalangan dana dilakukan di lima lokasi yaitu Bundaran Kecil, lampu merah di Jalan Thamrin dan lampu merah di Jalan S.Parman Kota Palangka Raya, ditengah kondisi udara yang diselimuti kabut asap.
Salah satu anggota komunitas yang ikut melakukan penggalangan dana, Jumat (5/10/18) (Foto Jurnalis Warga)
"Kami dari 43 Ormas bergabung melakukan penggalangan dana yang dilaksanakan pada Jumat (5/10/18) siang sampai Minggu (7/10/18)," kata Robert, penanggung jawab kegiatan.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Kristen Palangka Raya (UNKRIP), Robert menambahkan, acara pada hari minggu dilaksanakan di Bundaran Besar saat acara Car Free Day (CFD).
“Dana yang sudah terkumpul di hari pertama sebanyak Rp19.897,400 dan dilanjutkan sampai hari Minggu”katanya.
Aksi Sosial Pemuda Palangka Raya melakukan penggalangan dana untuk korban gempa dan tsunami di Sulteng, Jumat (5/10/18) (Foto Jurnalis Warga)
Perwakilan Komunitas Bela Indonesia (KBI) Kalimantan Tengah, Jimmy mengatakan, hasil penggalangan dana akan diserahkan ke Dinas Sosial Palangka Raya yang kemudian dikirim ke Sulawesi Tengah.
"Meski udara masih diselimuti kabut asap, tidak menyurutkan niat kami untuk meringankan beban saudara kita di Sulawesi Tengah. Ada sekitar 150 anggota Ormas turun tangan dalam kegiatan ini dan masyarakat Palangka Raya juga banyak yang memberikan sumbangan" tambahnya.
Masyarakat yang lain juga diajak berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan untuk korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.
Ormas yang tergabung dalam kegiatan ini terdiri dari Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa (HIMA), Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) dan komunitas-komunitas yang ada di Palangka Raya.
Penggalangan dana dilakukan di lima lokasi yaitu Bundaran Kecil, lampu merah di Jalan Thamrin dan lampu merah di Jalan S.Parman Kota Palangka Raya, ditengah kondisi udara yang diselimuti kabut asap.
"Kami dari 43 Ormas bergabung melakukan penggalangan dana yang dilaksanakan pada Jumat (5/10/18) siang sampai Minggu (7/10/18)," kata Robert, penanggung jawab kegiatan.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Kristen Palangka Raya (UNKRIP), Robert menambahkan, acara pada hari minggu dilaksanakan di Bundaran Besar saat acara Car Free Day (CFD).
“Dana yang sudah terkumpul di hari pertama sebanyak Rp19.897,400 dan dilanjutkan sampai hari Minggu”katanya.
Perwakilan Komunitas Bela Indonesia (KBI) Kalimantan Tengah, Jimmy mengatakan, hasil penggalangan dana akan diserahkan ke Dinas Sosial Palangka Raya yang kemudian dikirim ke Sulawesi Tengah.
"Meski udara masih diselimuti kabut asap, tidak menyurutkan niat kami untuk meringankan beban saudara kita di Sulawesi Tengah. Ada sekitar 150 anggota Ormas turun tangan dalam kegiatan ini dan masyarakat Palangka Raya juga banyak yang memberikan sumbangan" tambahnya.
Masyarakat yang lain juga diajak berpartisipasi dalam kegiatan kemanusiaan untuk korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.