Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Ketika tubuh merasa tertekan, hipotalamus yaitu bagian dari otak akan langsung memberikan responnya. Hipotalamus mengirimkan sinyal saraf dan hormon ke kelenjar adrenal yang letaknya berada di atas ginjal. Kelenjar adrenal inilah yang akan melepaskan banyak hormon untuk merespon kondisi yang sedang terjadi.
1. Hormon adrenalin
Hormon adrenalin adalah hormon yang juga dikenal sebagai hormon fight or flight (lawan atau lari). Hormon ini akan langsung diproduksi ketika kelenjar adrenal mendapatkan sinyal dari otak bahwa saat ini sedang menghadapi situasi yang sangat membuat stres.
Contohnya begini, saat Anda mengemudikan mobil dan mau pindah jalur dari kanan ke kiri, tiba-tiba ada sebuah mobil dari belakang dengan kecepatan sangat tinggi yang bisa menabrak Anda. Di sinilah Anda akan merasa dalam situasi tertekan dan stres. Lantas apa yang terjadi?
Anda refleks dengan cepat langsung kembali ke jalur sebelumnya dengan jantung berdebar-debar, otot tegang, napas memburu, dan mungkin juga tiba-tiba berkeringat.
Perubahan yang hanya sekian detik ini terjadi akibat lonjakan hormon adrenalin. Seiring dengan peningkatan denyut jantung yang terjadi, adrenalin juga memberikan Anda tambahan energi untuk membuat Anda bisa bergerak dengan sangat cepat.
Begitu juga ketika Anda sedang stres mengejar deadline pekerjaan. Hormon adrenalin akan menawarkan energi ekstra supaya Anda tetap berstamina untuk menyelesaikannya cepat-cepat.
2. Hormon norepinefrin
Hormon norepinefrin juga merupakan hormon yang dihasilkan dari kelenjar adrenal, bekerja sama dengan hormon adrenalin saat berada dalam situasi yang bikin tertekan.
Saat seseorang ada dalam situasi yang penuh tekanan, norepinefrin akan memengaruhi tingkat kewaspadaan seseorang. Saat sedang stres, Anda akan menjadi lebih sadar, lebih fokus, lebih awas melihat situasi karena seperti ada sesuatu yang mengancam, Anda menjadi lebih responsif. Ini adalah salah satu efek dari lonjakan hormon stres norepinefrin.
3. Hormon kortisol
Kortisol adalah hormon stres utama, yang sangat berperan dalam menghadapi stres. Bedanya dengan dua hormon sebelumnya, efek kortisol ini tidak langsung muncul saat pertama kali Anda dihadapkan dengan stres. Butuh waktu beberapa menit untuk merasakan efek dari lonjakan kortisol.
Saat stres, hormon kortisol akan membantu menjaga keseimbangan cairan dan tekanan darah sambil mengatur fungsi yang tidak penting dalam situasi yang mengancam jiwa.
Efek ini muncul dimaksudkan agar tubuh tubuh lebih efektif menghadapi situasi stres, energi tidak habis untuk mengatur sistem lainnya misalnya sistem kekebalan atau pencernaan yang sedang tidak diperlukan.
Ini adalah proses biologis yang normal dan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia untuk bertahan hidup menghadapi stres.
Akan tetapi, jika terlalu lama terjadi lonjakan kortisol ini juga berbahaya untuk kesehatan karena kehadirannya yang menekan fungsi beberapa sistem tubuh seperti pencernaan.
1. Hormon adrenalin
Hormon adrenalin adalah hormon yang juga dikenal sebagai hormon fight or flight (lawan atau lari). Hormon ini akan langsung diproduksi ketika kelenjar adrenal mendapatkan sinyal dari otak bahwa saat ini sedang menghadapi situasi yang sangat membuat stres.
Contohnya begini, saat Anda mengemudikan mobil dan mau pindah jalur dari kanan ke kiri, tiba-tiba ada sebuah mobil dari belakang dengan kecepatan sangat tinggi yang bisa menabrak Anda. Di sinilah Anda akan merasa dalam situasi tertekan dan stres. Lantas apa yang terjadi?
Anda refleks dengan cepat langsung kembali ke jalur sebelumnya dengan jantung berdebar-debar, otot tegang, napas memburu, dan mungkin juga tiba-tiba berkeringat.
Perubahan yang hanya sekian detik ini terjadi akibat lonjakan hormon adrenalin. Seiring dengan peningkatan denyut jantung yang terjadi, adrenalin juga memberikan Anda tambahan energi untuk membuat Anda bisa bergerak dengan sangat cepat.
Begitu juga ketika Anda sedang stres mengejar deadline pekerjaan. Hormon adrenalin akan menawarkan energi ekstra supaya Anda tetap berstamina untuk menyelesaikannya cepat-cepat.
2. Hormon norepinefrin
Hormon norepinefrin juga merupakan hormon yang dihasilkan dari kelenjar adrenal, bekerja sama dengan hormon adrenalin saat berada dalam situasi yang bikin tertekan.
Saat seseorang ada dalam situasi yang penuh tekanan, norepinefrin akan memengaruhi tingkat kewaspadaan seseorang. Saat sedang stres, Anda akan menjadi lebih sadar, lebih fokus, lebih awas melihat situasi karena seperti ada sesuatu yang mengancam, Anda menjadi lebih responsif. Ini adalah salah satu efek dari lonjakan hormon stres norepinefrin.
3. Hormon kortisol
Kortisol adalah hormon stres utama, yang sangat berperan dalam menghadapi stres. Bedanya dengan dua hormon sebelumnya, efek kortisol ini tidak langsung muncul saat pertama kali Anda dihadapkan dengan stres. Butuh waktu beberapa menit untuk merasakan efek dari lonjakan kortisol.
Saat stres, hormon kortisol akan membantu menjaga keseimbangan cairan dan tekanan darah sambil mengatur fungsi yang tidak penting dalam situasi yang mengancam jiwa.
Efek ini muncul dimaksudkan agar tubuh tubuh lebih efektif menghadapi situasi stres, energi tidak habis untuk mengatur sistem lainnya misalnya sistem kekebalan atau pencernaan yang sedang tidak diperlukan.
Ini adalah proses biologis yang normal dan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia untuk bertahan hidup menghadapi stres.
Akan tetapi, jika terlalu lama terjadi lonjakan kortisol ini juga berbahaya untuk kesehatan karena kehadirannya yang menekan fungsi beberapa sistem tubuh seperti pencernaan.