Jakarta (Antaranews Kalteng) - Meja kerja yang dirancang untuk berdiri tak hanya trendi tetapi mempunyai segudang manfaat untuk kesehatan.
Sebuah penelitian menunjukkan kalau meja kerja model berdiri itu juga bisa meningkatkan kinerja Anda.
Studi yang dipublikasikan BMJ pada Rabu (10/10) menunjukkan kalau karyawan yang menggunakan meja berdiri, berkurang secara signifikan jumlah waktu duduknya. Hasilnya, kesehatan mereka lebih baik seiring adanya peningkatan kinerja kerja dibandingkan karyawan yang duduk di kursi mereka seperti biasa.
Temuan ini melibatkan 146 orang. Sebanyak 76 orang diminta kerja sambil berdiri menggunakan meja kerja yang sesuai untuk itu. Bahkan ada bantalan kursi cerdas, yang akan bergetar mengingatkan orang untuk berdiri. Sementara sisa orang lainnya, bekerja sambil duduk seperti biasa.
Waktu duduk dan berdiri semua orang diukur oleh perangkat yang mereka pakai di paha hingga setahun masa penelitian.
Pada awal penelitian, orang-orang duduk rata-rata 9,7 jam setiap hari, termasuk waktu di rumah. Setelah tiga bulan, mereka menghabiskan 50 menit lebih sedikit setiap harinya. Angka ini bahkan meningkat menjadi 82 menit lebih sedikit.
Pengurangan tersebut berarti manfaat kesehatan yang nyata, karena menurut studi, duduk lebih dari delapan jam per hari meningkatkan risiko kematian dini dan penyakit kardiovaskular.
Risiko diabetes tipe 2 juga muncul pada mereka yang banyak duduk.
Orang-orang yang bekerja sambil berdiri lebih sedikit merasa lelah saat bekerja, lebih sedikit merasa cemas dan kualitas hidup lebih tinggi. Mereka juga melaporkan lebih sedikit masalah punggung bawah daripada mereka yang bekerja sambil duduk, demikian dilansir Time.
Sebuah penelitian menunjukkan kalau meja kerja model berdiri itu juga bisa meningkatkan kinerja Anda.
Studi yang dipublikasikan BMJ pada Rabu (10/10) menunjukkan kalau karyawan yang menggunakan meja berdiri, berkurang secara signifikan jumlah waktu duduknya. Hasilnya, kesehatan mereka lebih baik seiring adanya peningkatan kinerja kerja dibandingkan karyawan yang duduk di kursi mereka seperti biasa.
Temuan ini melibatkan 146 orang. Sebanyak 76 orang diminta kerja sambil berdiri menggunakan meja kerja yang sesuai untuk itu. Bahkan ada bantalan kursi cerdas, yang akan bergetar mengingatkan orang untuk berdiri. Sementara sisa orang lainnya, bekerja sambil duduk seperti biasa.
Waktu duduk dan berdiri semua orang diukur oleh perangkat yang mereka pakai di paha hingga setahun masa penelitian.
Pada awal penelitian, orang-orang duduk rata-rata 9,7 jam setiap hari, termasuk waktu di rumah. Setelah tiga bulan, mereka menghabiskan 50 menit lebih sedikit setiap harinya. Angka ini bahkan meningkat menjadi 82 menit lebih sedikit.
Pengurangan tersebut berarti manfaat kesehatan yang nyata, karena menurut studi, duduk lebih dari delapan jam per hari meningkatkan risiko kematian dini dan penyakit kardiovaskular.
Risiko diabetes tipe 2 juga muncul pada mereka yang banyak duduk.
Orang-orang yang bekerja sambil berdiri lebih sedikit merasa lelah saat bekerja, lebih sedikit merasa cemas dan kualitas hidup lebih tinggi. Mereka juga melaporkan lebih sedikit masalah punggung bawah daripada mereka yang bekerja sambil duduk, demikian dilansir Time.