Jakarta (Antaranews Kalteng) – Ayah ternyata memiliki peran penting dalam mendukung Ibu dalam memproduksi ASI.
“Ayah merupakan pendukung nomor satu karena ia membantu ibu memproduksi hormon prolaktin dan oksitosin untuk kelancaran ASI,” jelas Konselor Laktasi dr. Ameetha Drupadi, CIMI dalam peluncuran Lactaboost “Kesempurnaan Kasih Ibu” di Jakarta, Rabu.
Dukungan Ayah, sambung dr. Ameetha, dapat berupa bergantian bertugas dalam pemberian ASI. Misalnya saja, Ayah dapat memberikan ASI perah. Selain itu, Ayah dapat mengganti popok ketika Ibu tengah beristirahat.
Ayah juga dapat memberikan sentuhan berupa pijatan kepada Ibu. Pijatan dapat memberikan relaksasi bagi Ibu.
“Tubuh kita memproduksi hormon oksitoksin atau dikenal sebagai hormon cinta. Hormon ini membantu produksi ASI. Dan hormon tersebut itu paling tinggi di punggung Ibu,” imbuhnya.
Sehingga, saran dr. Ameetha, Ayah dapat memijat Ibu selama 15 menit.
“Ibu dapat bersandar di kasur atau kursi. Kemudian, Ayah dapat memijat dengan gerakan memutar di bagian punggung atas hingga batas tali BH,” tutur konselor ASI yang berpraktik di RS Mayapada Jakarta.
Kemudian, sambung dr. Ameetha, Ayah juga memijat punggung di bagian cengkungan di dekat leher dengan jempol dengan gerakan searah jarum jam.
“Ketika ASI menetes, siapkan mangkok atau gelas untu menampung ASI tersebut,” pungkasnya.
“Ayah merupakan pendukung nomor satu karena ia membantu ibu memproduksi hormon prolaktin dan oksitosin untuk kelancaran ASI,” jelas Konselor Laktasi dr. Ameetha Drupadi, CIMI dalam peluncuran Lactaboost “Kesempurnaan Kasih Ibu” di Jakarta, Rabu.
Dukungan Ayah, sambung dr. Ameetha, dapat berupa bergantian bertugas dalam pemberian ASI. Misalnya saja, Ayah dapat memberikan ASI perah. Selain itu, Ayah dapat mengganti popok ketika Ibu tengah beristirahat.
Ayah juga dapat memberikan sentuhan berupa pijatan kepada Ibu. Pijatan dapat memberikan relaksasi bagi Ibu.
“Tubuh kita memproduksi hormon oksitoksin atau dikenal sebagai hormon cinta. Hormon ini membantu produksi ASI. Dan hormon tersebut itu paling tinggi di punggung Ibu,” imbuhnya.
Sehingga, saran dr. Ameetha, Ayah dapat memijat Ibu selama 15 menit.
“Ibu dapat bersandar di kasur atau kursi. Kemudian, Ayah dapat memijat dengan gerakan memutar di bagian punggung atas hingga batas tali BH,” tutur konselor ASI yang berpraktik di RS Mayapada Jakarta.
Kemudian, sambung dr. Ameetha, Ayah juga memijat punggung di bagian cengkungan di dekat leher dengan jempol dengan gerakan searah jarum jam.
“Ketika ASI menetes, siapkan mangkok atau gelas untu menampung ASI tersebut,” pungkasnya.