Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan melakukan restocking atau menebar puluhan ribu bibit ikan ke sejumlah danau yang ada di Kabupaten Pulang Pisau dan Gunung Mas.
Sebanyak 30 ribu ikan Jelawat telah terlebih dahulu disebar ke Danau Batu, Desa Sigi Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran melalui Kepala DKP Kalteng Darliansjah di Palangka Raya, Rabu.
"Rencananya 29 November 2018 akan kembali disebar bibit ikan Jelawat sebanyak 30 ribu ke DAM Gohong Rawi Desa Tumbang Bunut Kecamatan Rungan Kabupaten Gunung Mas, dan awal Desember ke Danau Pesu Kabupaten Pulang Pisau sebanyak 30 ribu ekor," tambahnya.
Dipilihnya bibit ikan Jelawat karena jenis asli endemik maupun lokal di perairan umum Kalteng, sehingga mudah beradaptasi dan berkembangbiak di lingkungan danau, sehingga stok populasinya pun bisa kembali banyak. Ikan Jelawat juga bernilai ekonomis tinggi, mempunyai gizi tinggi dengan rasa lezat dan gurih.
Darliansjah mengatakan panjang ikan jelawat dapat mencapai maksimal 100 cm dengan berat sekitar 10 kg per ekor, dapat hidup di pH air 5-7 ppm, dan suhu sekitar 25-37 derajat celcius. Hal itu lah yang membuat pentingnya terus menerus ditebar di sungai maupun danau yang ada di Kalteng.
"Dipilihnya Danau Batu untuk pertama kali disebar bibit ikan Jelawat pun karena minat dan partisipasi dari masyarakat dalam memelihara danau tersebut. Apalagi di sekitar Danau tersebut ada kelompok Maju Bersama yang nantinya bisa memanfaatkan bibit ikan Jelawat untuk peningkatan perekonomian," ucapnya.
Penebaran puluhan ribu bibit jelawat tersebut bukti wujud ataupun realisasi dari visi misi Gubernur Kalteng, yakni maju dan mandiri serta adil untuk segenap masyarakat menuju Kalteng BERKAH (bermartabat, elok, religius, kuat, amanah dan harmonis).
Darliansjah mengatakan DKP Kalteng pun diperintahkan Gubernur untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan menuju ketahanan pangan Kalteng, sekaligus mengoptimalkan dan meningkatkan upaya pengawasannya.
"Bapak Gubernur juga selalu mengingatkan kami agar penebaran bibit juga berdampak pada peningkatan gizi masyarakat, memberikan manfaat pada hiburan memancing, dan peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya petani maupun nelayan yang ada di sekitar penebaran bibit," demikian Darliansjah.
Sebanyak 30 ribu ikan Jelawat telah terlebih dahulu disebar ke Danau Batu, Desa Sigi Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran melalui Kepala DKP Kalteng Darliansjah di Palangka Raya, Rabu.
"Rencananya 29 November 2018 akan kembali disebar bibit ikan Jelawat sebanyak 30 ribu ke DAM Gohong Rawi Desa Tumbang Bunut Kecamatan Rungan Kabupaten Gunung Mas, dan awal Desember ke Danau Pesu Kabupaten Pulang Pisau sebanyak 30 ribu ekor," tambahnya.
Dipilihnya bibit ikan Jelawat karena jenis asli endemik maupun lokal di perairan umum Kalteng, sehingga mudah beradaptasi dan berkembangbiak di lingkungan danau, sehingga stok populasinya pun bisa kembali banyak. Ikan Jelawat juga bernilai ekonomis tinggi, mempunyai gizi tinggi dengan rasa lezat dan gurih.
Darliansjah mengatakan panjang ikan jelawat dapat mencapai maksimal 100 cm dengan berat sekitar 10 kg per ekor, dapat hidup di pH air 5-7 ppm, dan suhu sekitar 25-37 derajat celcius. Hal itu lah yang membuat pentingnya terus menerus ditebar di sungai maupun danau yang ada di Kalteng.
"Dipilihnya Danau Batu untuk pertama kali disebar bibit ikan Jelawat pun karena minat dan partisipasi dari masyarakat dalam memelihara danau tersebut. Apalagi di sekitar Danau tersebut ada kelompok Maju Bersama yang nantinya bisa memanfaatkan bibit ikan Jelawat untuk peningkatan perekonomian," ucapnya.
Penebaran puluhan ribu bibit jelawat tersebut bukti wujud ataupun realisasi dari visi misi Gubernur Kalteng, yakni maju dan mandiri serta adil untuk segenap masyarakat menuju Kalteng BERKAH (bermartabat, elok, religius, kuat, amanah dan harmonis).
Darliansjah mengatakan DKP Kalteng pun diperintahkan Gubernur untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan menuju ketahanan pangan Kalteng, sekaligus mengoptimalkan dan meningkatkan upaya pengawasannya.
"Bapak Gubernur juga selalu mengingatkan kami agar penebaran bibit juga berdampak pada peningkatan gizi masyarakat, memberikan manfaat pada hiburan memancing, dan peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya petani maupun nelayan yang ada di sekitar penebaran bibit," demikian Darliansjah.