Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Bank Indonesia memperkirakan ketidakstabilan ekonomi global yang masih terjadi di tahun 2019, dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Tengah.
Ketergantungan terhadap kekayaan sumber daya alam juga menjadi tantangan dalam akselerasi pertumbuhan ekonomi provinsi ini, kata Kepala BI perwakilan Kalteng Wuryanto saat Pertemuan Tahunan BI bertema 'Sinergi untuk ketahanan dan pertumbuhan' di Palangka Raya, Selasa.
"Menghadapi kendala dan tantangan itu, diperlukan beberapa upaya mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan daerah, baik secara intensifikasi dan ekstensifikasi," kata dia.
Pemerintah di Kalteng juga perlu meningkatkan kesadaran dan ketaatan membayar pajak, serta monitoring. Sebab, dengan sumber pendapatan yang lebih mandiri, anggaran belanja dapat diarahkan untuk pembangunan provinsi nomor dua terluas di Indonesia itu.
Wuryanto mengatakan dari sisi investasi, diperlukan kemudahan perizinan dan insentif usaha, untuk mendorong masuknya investasi ke Kalteng. Selain itu, potensi sumber daya alam yang melimpah, wisata alam dan budaya yang kaya, keberadaan UMKM lokal, dan ekonomi syariah harus lebih optimal dimanfaatkan.
"Hasil riset Growth Strategy BI diketahui bahwa rendahnya produktivitas, minimnya infrastruktur pendukung, dan belum optimalnya insentif bagi pelaku usaha, jadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi Kalteng," beber dia.
Selain memaparkan kondisi perekonomian Kalteng di tahun 2019, pertemuan tahunan BI Kalteng yang dihadiri Sekda Kalteng Fahrizal Fitri dan sejumlah Kepala SOPD itu, diisi dengan penyerahan BI Award berbagai kategori kepada sejumlah pihak.
Adapun yang mendapat BI Award yakni, kategori peserta klirik terbaik diberikan kepada PT BNI tbk cabang Palangka Raya, penyelenggara kas titipan terbaik diraih PT Bank Pembangunan Kalteng cabang Buntok, penerima PSBI Ekonomi terprogressif diraih Pondok Pesantren Al Amin.
Kategori UMKM binaan terprogressif diraih kelompok ikan mefs food and snack, Bank Penyalur UMKM terbaik diraih PT BRI tbk cabang Palangka Raya, institusi pendukung pengendalian inflasi terbaik diraih Bulog Divren Kalteng, institusi pendukung kebijakan moneter terbaik diraih BPS Kalteng, dan BI Corner diraih IAIN Palangka Raya.
"Adanya penyerahan BI Award ini harapannya semakin memotivasi berbagai pihak untuk lebih meningkatkan kinerjanya," kata Wuryanto.
Ketergantungan terhadap kekayaan sumber daya alam juga menjadi tantangan dalam akselerasi pertumbuhan ekonomi provinsi ini, kata Kepala BI perwakilan Kalteng Wuryanto saat Pertemuan Tahunan BI bertema 'Sinergi untuk ketahanan dan pertumbuhan' di Palangka Raya, Selasa.
"Menghadapi kendala dan tantangan itu, diperlukan beberapa upaya mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan daerah, baik secara intensifikasi dan ekstensifikasi," kata dia.
Pemerintah di Kalteng juga perlu meningkatkan kesadaran dan ketaatan membayar pajak, serta monitoring. Sebab, dengan sumber pendapatan yang lebih mandiri, anggaran belanja dapat diarahkan untuk pembangunan provinsi nomor dua terluas di Indonesia itu.
Wuryanto mengatakan dari sisi investasi, diperlukan kemudahan perizinan dan insentif usaha, untuk mendorong masuknya investasi ke Kalteng. Selain itu, potensi sumber daya alam yang melimpah, wisata alam dan budaya yang kaya, keberadaan UMKM lokal, dan ekonomi syariah harus lebih optimal dimanfaatkan.
"Hasil riset Growth Strategy BI diketahui bahwa rendahnya produktivitas, minimnya infrastruktur pendukung, dan belum optimalnya insentif bagi pelaku usaha, jadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi Kalteng," beber dia.
Selain memaparkan kondisi perekonomian Kalteng di tahun 2019, pertemuan tahunan BI Kalteng yang dihadiri Sekda Kalteng Fahrizal Fitri dan sejumlah Kepala SOPD itu, diisi dengan penyerahan BI Award berbagai kategori kepada sejumlah pihak.
Adapun yang mendapat BI Award yakni, kategori peserta klirik terbaik diberikan kepada PT BNI tbk cabang Palangka Raya, penyelenggara kas titipan terbaik diraih PT Bank Pembangunan Kalteng cabang Buntok, penerima PSBI Ekonomi terprogressif diraih Pondok Pesantren Al Amin.
Kategori UMKM binaan terprogressif diraih kelompok ikan mefs food and snack, Bank Penyalur UMKM terbaik diraih PT BRI tbk cabang Palangka Raya, institusi pendukung pengendalian inflasi terbaik diraih Bulog Divren Kalteng, institusi pendukung kebijakan moneter terbaik diraih BPS Kalteng, dan BI Corner diraih IAIN Palangka Raya.
"Adanya penyerahan BI Award ini harapannya semakin memotivasi berbagai pihak untuk lebih meningkatkan kinerjanya," kata Wuryanto.