Bandung (Antaranews Kalteng) - Gubernur Jawa Barat, M Ridwan Kamil, membuka lowongan untuk posisi ajudan gubernur bagi generasi milenial se-Indonesia, untuk seleksi dan tahapannya akan mulai dibuka pada pertengahan Januari 2019.
"Jadi saya melihat milenial ini harus naik kelas. Melihat bagaimana keputusan ini diambil, jadi jangan hanya ngomen tapi enggak ngerti. Ya sudah saya bilang milenial harus belajar kepemimpinan," kata dia, di Bandung, Minggu.
Ditemui seusai melantik bupati dan wakil bupati Bogor periode 2018-2023, di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, dia mengatakan, kesempatan itu juga menjadi sarana bagi kaum milenial untuk lebih mengetahui tentang kepemimpinan.
"Lihat lebih dekat, langsung, pemimpin mengambil keputusan. Apakah gampang, susah, berdinamika, gimana caranya ya jadi ajudan," katanya.
Nantinya, lanjut dia, kaum milenial yang terpilih akan diberikan kesempatan menjadi ajudan gubernur selama satu minggu. "Kenapa seminggu, supaya ada 52 pemuda-pemudi bisa dapat ilmu. Di CV-nya lumayan mantan ajudan gubernur," katanya.
Ketika ditanyakan apakah akan ada uang saku untuk kaum milenial yang lolos seleksi menjadi ajudan gubernur, dia mengatakan hal tersebut masih akan dibahas lebih lanjut.
"Sedang dibahas teknisnya, kalau dia tidak tinggal di Bandung, ya minimal nginap-nya di Gedung Pakuan. Intinya terlalu teknis-lah yang jelas itu program kepemimpinan yang nyata," kata dia.
"Jadi saya melihat milenial ini harus naik kelas. Melihat bagaimana keputusan ini diambil, jadi jangan hanya ngomen tapi enggak ngerti. Ya sudah saya bilang milenial harus belajar kepemimpinan," kata dia, di Bandung, Minggu.
Ditemui seusai melantik bupati dan wakil bupati Bogor periode 2018-2023, di Aula Barat Gedung Sate, Bandung, dia mengatakan, kesempatan itu juga menjadi sarana bagi kaum milenial untuk lebih mengetahui tentang kepemimpinan.
"Lihat lebih dekat, langsung, pemimpin mengambil keputusan. Apakah gampang, susah, berdinamika, gimana caranya ya jadi ajudan," katanya.
Nantinya, lanjut dia, kaum milenial yang terpilih akan diberikan kesempatan menjadi ajudan gubernur selama satu minggu. "Kenapa seminggu, supaya ada 52 pemuda-pemudi bisa dapat ilmu. Di CV-nya lumayan mantan ajudan gubernur," katanya.
Ketika ditanyakan apakah akan ada uang saku untuk kaum milenial yang lolos seleksi menjadi ajudan gubernur, dia mengatakan hal tersebut masih akan dibahas lebih lanjut.
"Sedang dibahas teknisnya, kalau dia tidak tinggal di Bandung, ya minimal nginap-nya di Gedung Pakuan. Intinya terlalu teknis-lah yang jelas itu program kepemimpinan yang nyata," kata dia.