Jakarta (Antaranews Kalteng) – Hyundai Motor Group memperkenalkan teknologi yang inovatif nan baru guna membantu pengemudi yang mengalami gangguan pendengaran.
Pengemudi dengan gangguan pendengaran dapat menggunakan teknologi tersebut yang difokuskan pada penglihatan dan indera sentuh mereka, Hyundai menciptakan cara komunikasi untuk orang dengan gangguan pendengaran yang menggabungkan suara internal dan eksternal melalui sarana sentuhan dan visual, kata Hyundai dalam pernyataannya, dikutip Jumat.
Teknologi ini menggunakan kecerdasan buatan manusia untuk menganalisis pola suara eksternal dan menggunakan dua sistem bantuan mengemudi terpisah yang bekerja bersama secara bersamaan Audio-Visual Conversion (AVC) dan Audio-Tactile Conversion (ATC), untuk membantu pengemudi tuna rungu yang memiliki kondisi akut, rasa sentuhan yang sangat berkembang dan kemampuan visual yang selaras.
AVC memungkinkan untuk berkendara yang lebih aman, dengan memungkinkan komunikasi dengan lingkungan eksternal melalui penggambaran visual dari pola suara, seperti suara peringatan darurat, piktogram pada tampilan head-up display (HUD). Kemudi juga dilengkapi dengan LED multi-warna yang menunjukkan informasi navigasi saat mengemudi.
ATC mentransfer data suara menjadi getaran melalui setir, memberi tahu pengemudi informasi tentang lingkungan eksternal seperti jarak dari rintangan.
HMG, yang mendemonstrasikan teknologinya, telah mengungkapkan video kampanye berjudul 'Quiet Taxi' yang bercita-cita untuk memberi harapan kepada pengemudi dengan gangguan pendengaran.
Dimulai dengan undangan terbuka, cerita dikirim oleh orang-orang dari seluruh penjuru negeri, dan HMG memilih Daeho Lee, sebagai sopir taksi pertama di Seoul, yang ditunjuk sebagai pengemudi tuna rungu untuk memamerkan teknologi bantuan mengemudi.
Lee, ayah dari dua anak tuna rungu yang baru-baru ini memulai karier baru sebagai sopir taksi, mengalami kesulitan dalam pendengaran dan harus mengandalkan penglihatannya. Masalah muncul dengan pengemudi lain di jalan ketika dia tidak bisa mendengar klakson atau sirene kendaraan di sekitarnya. Selain itu, ia perlu terus-menerus mengandalkan visinya, yang menyebabkan kelelahan pada tingkat yang berkali-kali lipat dari pengemudi rata-rata.
Video kampanye, bersama dengan teknologinya sendiri, akan menekankan nilai 'kebebasan mobilitas,' yang menunjukkan upaya Hyundai untuk memungkinkan para tuna rungu mengemudi dengan bebas dan aman menggunakan perkembangan inovatif yang canggih. Sebagai bagian dari tujuannya, Hyundai juga mengembangkan aplikasi yang memungkinkan komunikasi antara penumpang dan pengemudi yang mengalami gangguan pendengaran.
Seluruh proses 'Taksi Tenang' difilmkan dalam video gaya dokumenter yang dapat dilihat sebagai berikut.
https://www.hyundainews.com/en-us/releases/2685
Pengemudi dengan gangguan pendengaran dapat menggunakan teknologi tersebut yang difokuskan pada penglihatan dan indera sentuh mereka, Hyundai menciptakan cara komunikasi untuk orang dengan gangguan pendengaran yang menggabungkan suara internal dan eksternal melalui sarana sentuhan dan visual, kata Hyundai dalam pernyataannya, dikutip Jumat.
Teknologi ini menggunakan kecerdasan buatan manusia untuk menganalisis pola suara eksternal dan menggunakan dua sistem bantuan mengemudi terpisah yang bekerja bersama secara bersamaan Audio-Visual Conversion (AVC) dan Audio-Tactile Conversion (ATC), untuk membantu pengemudi tuna rungu yang memiliki kondisi akut, rasa sentuhan yang sangat berkembang dan kemampuan visual yang selaras.
AVC memungkinkan untuk berkendara yang lebih aman, dengan memungkinkan komunikasi dengan lingkungan eksternal melalui penggambaran visual dari pola suara, seperti suara peringatan darurat, piktogram pada tampilan head-up display (HUD). Kemudi juga dilengkapi dengan LED multi-warna yang menunjukkan informasi navigasi saat mengemudi.
ATC mentransfer data suara menjadi getaran melalui setir, memberi tahu pengemudi informasi tentang lingkungan eksternal seperti jarak dari rintangan.
HMG, yang mendemonstrasikan teknologinya, telah mengungkapkan video kampanye berjudul 'Quiet Taxi' yang bercita-cita untuk memberi harapan kepada pengemudi dengan gangguan pendengaran.
Dimulai dengan undangan terbuka, cerita dikirim oleh orang-orang dari seluruh penjuru negeri, dan HMG memilih Daeho Lee, sebagai sopir taksi pertama di Seoul, yang ditunjuk sebagai pengemudi tuna rungu untuk memamerkan teknologi bantuan mengemudi.
Lee, ayah dari dua anak tuna rungu yang baru-baru ini memulai karier baru sebagai sopir taksi, mengalami kesulitan dalam pendengaran dan harus mengandalkan penglihatannya. Masalah muncul dengan pengemudi lain di jalan ketika dia tidak bisa mendengar klakson atau sirene kendaraan di sekitarnya. Selain itu, ia perlu terus-menerus mengandalkan visinya, yang menyebabkan kelelahan pada tingkat yang berkali-kali lipat dari pengemudi rata-rata.
Video kampanye, bersama dengan teknologinya sendiri, akan menekankan nilai 'kebebasan mobilitas,' yang menunjukkan upaya Hyundai untuk memungkinkan para tuna rungu mengemudi dengan bebas dan aman menggunakan perkembangan inovatif yang canggih. Sebagai bagian dari tujuannya, Hyundai juga mengembangkan aplikasi yang memungkinkan komunikasi antara penumpang dan pengemudi yang mengalami gangguan pendengaran.
Seluruh proses 'Taksi Tenang' difilmkan dalam video gaya dokumenter yang dapat dilihat sebagai berikut.
https://www.hyundainews.com/en-us/releases/2685