Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Wakil Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Ida Ayu Nia Anggraini meminta kepada Dinas Kesehatan setempat untuk segera mengecek kondisi balita bernama Muhammad Ryan yang menderita penyakit otak mengecil sebelah sejak lahir.
"Jujur saya sangat prihatin mendengar adanya hal tersebut. Saya berharap pemerintah kota melalui Dinkes, segera turun dan mengecek kesehatan balita itu," kata Ida saat dihubungi dari Palangka Raya, Rabu.
Selain melakukan pengecekan kesehatan terhadap balita berumur 2,7 tahun tersebut, Dinkes Palangka Raya juga harapannya dapat segera menangani balita tersebut, salah satunya dengan cara mengupayakan pembuatan BPJS Kesehatan.
Ida mengatakan embuatan BPJS Kesehatan untuk penderita penyakit otak mengecil, juga salah satu solusi meringankan pembiayaan ekonomi terhadap pasangan suami istri Jihan (32) dan Nurul Hikmah (29), karena suaminya saat ini hanya bekerja sebagai tukang cuci mobil di sebuah Bengkel Mobil Teknik Ban di daerah itu.
"Saya yakin pemerintah akan tanggap dengan permasalahan yang dihadapi oleh warganya itu. Solusinya untuk meringankan biaya pengobatan balita tersebut, yaitu memberikan BPJS Kesehatan yang ditanggung oleh pemkot agar pengobatannya bisa berjalan," ucapnya.
Menurut politisi Partai Gerindra menambahkan, pihaknya tidak akan tinggal diam apabila ada warganya yang mendapatkan permasalahan, baik itu masalah sosial maupun masalah lain sebagainya.
Baca juga: Balita penderita penyakit otak mengecil butuh bantuan dermawan
Srikandi di DPRD Kota Palangka Raya itu juga sudah berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat, baik melalui aspirasi masyarakat baik melalui musrenbang serta di bidang kesehatan dan bidang lainnya.
"Saya berusaha sebisa saya dalam memperjuangkan dan menolong masyarakat, karena saya sendiri di gaji dari uang rakyat juga," bebernya.
Berdasarkan informasi balita penderita penyakit otak mengecil sebelah yang tinggal di Jalan dr Murjani Gang Jingah Kecamatan Pahandut, Kelurahan Pahandut kondisinya cukup memprihatinkan.
Beruntungnya ia memiliki orangtua yang sangat peduli dan perhatian terhadap anaknya sendiri, sehinga setiap harinya Muhammad Ryan selalu tidak lepas dari gendongan sang ibu setiap harinya.
"Jujur saya sangat prihatin mendengar adanya hal tersebut. Saya berharap pemerintah kota melalui Dinkes, segera turun dan mengecek kesehatan balita itu," kata Ida saat dihubungi dari Palangka Raya, Rabu.
Selain melakukan pengecekan kesehatan terhadap balita berumur 2,7 tahun tersebut, Dinkes Palangka Raya juga harapannya dapat segera menangani balita tersebut, salah satunya dengan cara mengupayakan pembuatan BPJS Kesehatan.
Ida mengatakan embuatan BPJS Kesehatan untuk penderita penyakit otak mengecil, juga salah satu solusi meringankan pembiayaan ekonomi terhadap pasangan suami istri Jihan (32) dan Nurul Hikmah (29), karena suaminya saat ini hanya bekerja sebagai tukang cuci mobil di sebuah Bengkel Mobil Teknik Ban di daerah itu.
"Saya yakin pemerintah akan tanggap dengan permasalahan yang dihadapi oleh warganya itu. Solusinya untuk meringankan biaya pengobatan balita tersebut, yaitu memberikan BPJS Kesehatan yang ditanggung oleh pemkot agar pengobatannya bisa berjalan," ucapnya.
Menurut politisi Partai Gerindra menambahkan, pihaknya tidak akan tinggal diam apabila ada warganya yang mendapatkan permasalahan, baik itu masalah sosial maupun masalah lain sebagainya.
Baca juga: Balita penderita penyakit otak mengecil butuh bantuan dermawan
Srikandi di DPRD Kota Palangka Raya itu juga sudah berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat, baik melalui aspirasi masyarakat baik melalui musrenbang serta di bidang kesehatan dan bidang lainnya.
"Saya berusaha sebisa saya dalam memperjuangkan dan menolong masyarakat, karena saya sendiri di gaji dari uang rakyat juga," bebernya.
Berdasarkan informasi balita penderita penyakit otak mengecil sebelah yang tinggal di Jalan dr Murjani Gang Jingah Kecamatan Pahandut, Kelurahan Pahandut kondisinya cukup memprihatinkan.
Beruntungnya ia memiliki orangtua yang sangat peduli dan perhatian terhadap anaknya sendiri, sehinga setiap harinya Muhammad Ryan selalu tidak lepas dari gendongan sang ibu setiap harinya.