Bandung, Jawa Barat (Antaranews Kalteng) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil biasa melepas penat dengan berburu objek-objek yang menarik dan mengabadikannya dengan kamera.
"Saya juga hobi fotografi, saya kalau mumet, stres, biasanya hunting foto dan akhirnya ngedit-ngedit foto dan dan foto itu bisa menghilangkan stres saya," katanya di ajang Pameran Foto ARKE - Kilas Balik Jabar 2018 di Gedung Antara Biro Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis.
Gubernur yang biasa disapa Emil itu menuturkan bahwa foto yang dia ambil menggunakan kamera saku bahkan pernah juara dalam kontes foto.
"Saya pernah menang kontes foto Kompas dulu, itu hadiahnya bikin saya ke Jepang dan motretnya pakai kamera pocket. Itu menandakan enggak harus canggih kameranya yang penting momentumnya," kata dia.
Ia menyebut foto Masjid Al Irsyad di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung, sebagai salah satu karya favoritnya.
"Foto favorit saya itu waktu saya motret Masjid Al Irsyad, lagi shalat cahayanya datang di waktu Ashar. Karena Masjid Al Irsyad itu mihrabnya terbuka maka cahaya Ashar itu menyebabkan black light," kata dia.
"Sehingga pesannya di mata Allah SWT, tidak ada kopral, jenderal, direktur, itu hanya individu yang berkomunikasi dengan Allah," ia melanjutkan.
Bagi Emil, foto bukan sekedar rangkaian cahaya yang tertangkap lensa kamera seorang fotografer.
"Bagi saya foto itu adalah cerita, foto itu adalah momentum dan terkadang kita sering melewatkan momentum bagus dan luput dari jepretan lensa kamera," kata dia.
Dia juga berharap Pameran Foto ARKE - Kilas Balik Jabar 2018, yang menampilkan 44 karya pewarta foto Antara, bisa diadakan setiap tahun.
"Saya meyakini foto yang dipamerkan ini akan sangat luar biasa," katanya.
"Saya juga hobi fotografi, saya kalau mumet, stres, biasanya hunting foto dan akhirnya ngedit-ngedit foto dan dan foto itu bisa menghilangkan stres saya," katanya di ajang Pameran Foto ARKE - Kilas Balik Jabar 2018 di Gedung Antara Biro Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis.
Gubernur yang biasa disapa Emil itu menuturkan bahwa foto yang dia ambil menggunakan kamera saku bahkan pernah juara dalam kontes foto.
"Saya pernah menang kontes foto Kompas dulu, itu hadiahnya bikin saya ke Jepang dan motretnya pakai kamera pocket. Itu menandakan enggak harus canggih kameranya yang penting momentumnya," kata dia.
Ia menyebut foto Masjid Al Irsyad di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung, sebagai salah satu karya favoritnya.
"Foto favorit saya itu waktu saya motret Masjid Al Irsyad, lagi shalat cahayanya datang di waktu Ashar. Karena Masjid Al Irsyad itu mihrabnya terbuka maka cahaya Ashar itu menyebabkan black light," kata dia.
"Sehingga pesannya di mata Allah SWT, tidak ada kopral, jenderal, direktur, itu hanya individu yang berkomunikasi dengan Allah," ia melanjutkan.
Bagi Emil, foto bukan sekedar rangkaian cahaya yang tertangkap lensa kamera seorang fotografer.
"Bagi saya foto itu adalah cerita, foto itu adalah momentum dan terkadang kita sering melewatkan momentum bagus dan luput dari jepretan lensa kamera," kata dia.
Dia juga berharap Pameran Foto ARKE - Kilas Balik Jabar 2018, yang menampilkan 44 karya pewarta foto Antara, bisa diadakan setiap tahun.
"Saya meyakini foto yang dipamerkan ini akan sangat luar biasa," katanya.