Jakarta (Antaranews Kalteng) - Tudder, aplikasi yang terinspirasi aplikasi pencari teman kencan Tinder, dibuat untuk membantu peternak menemukan pasangan untuk sapi-sapi mereka.
Lewat aplikasi, yang merupakan paduan dari Tinder dan udder, peternak bisa menandai sapi-sapi yang mereka incar.
Mereka kemudian diarahkan ke laman SellMyLivestock di mana mereka bisa melihat lebih banyak foto dan data tentang hewan yang dimaksud sebelum memutuskan akan membelinya atau tidak.
Informasi penting jua tertera, seperti produksi susu dan kandungan protein atau potensi beranak, jelas Doug Bairner, CEO Hectare Agritech, yang mengurus SellMyLivestock (SML) dan Graindex, platform dagang online agriteknologi berbasis di Inggris.
"Memasangkan hewan ternak secara online lebih mudah ketimbang menjodohkan manusia karena ada banyak data dari binatang-binatang ini yang memprediksi keturunan mereka akan seperti apa," kata dia.
Diluncurkan pada hari Valentine, pembuat aplikasi yakin Tudder adalah aplikasi perjodohan pertama untuk hewan ternak.
Peternak menggunakan ponsel pintar untuk memilih apakah mereka mencari hewan jantan atau betina, memilih-milih foto, geser ke kanan bila tertarik, geser ke kiri bila tidak berminat, sampai mereka menemukan pasangan yang tepat.
Ini dapat menghubungkan peternak dari penjuru negara, membuat perdagangan jadi lebih mudah.
Peternak sapi dan pengguna Tudder james Bridger mengatakan aplikasi ini mengurangi stres pada hewan saat dipindahkan dengan kendaraan, serta mungkin jadi rival pasar tradisional.
"Kau dapat semua data lengkap hewan di mana saat di pasar tradisional kamu mungkin tidak punya waktu untuk melihat-lihat setiap hewan," katanya pada Reuters.
"Tidak ada yang lebih baik ketimbang melihat hewan di habitatnya, habitat asli, daripada memasukannya ke dalam truk... Jika seseorang tertarik untuk melihat-lihat hewan yang diinginkan, atau melihat fotonya, lebih ideal melihatnya di habitat asli, dan hewan akan lebih senang di situ."
SellMyLivestock telah mendata lebih dari 87,35 juta dolar AS hewan ternak, pakan dan alas tidur hewan, menghapus anggapan bahwa para peternak terjebak di masa lalu, kata Bairner.
Lewat aplikasi, yang merupakan paduan dari Tinder dan udder, peternak bisa menandai sapi-sapi yang mereka incar.
Mereka kemudian diarahkan ke laman SellMyLivestock di mana mereka bisa melihat lebih banyak foto dan data tentang hewan yang dimaksud sebelum memutuskan akan membelinya atau tidak.
Informasi penting jua tertera, seperti produksi susu dan kandungan protein atau potensi beranak, jelas Doug Bairner, CEO Hectare Agritech, yang mengurus SellMyLivestock (SML) dan Graindex, platform dagang online agriteknologi berbasis di Inggris.
"Memasangkan hewan ternak secara online lebih mudah ketimbang menjodohkan manusia karena ada banyak data dari binatang-binatang ini yang memprediksi keturunan mereka akan seperti apa," kata dia.
Diluncurkan pada hari Valentine, pembuat aplikasi yakin Tudder adalah aplikasi perjodohan pertama untuk hewan ternak.
Peternak menggunakan ponsel pintar untuk memilih apakah mereka mencari hewan jantan atau betina, memilih-milih foto, geser ke kanan bila tertarik, geser ke kiri bila tidak berminat, sampai mereka menemukan pasangan yang tepat.
Ini dapat menghubungkan peternak dari penjuru negara, membuat perdagangan jadi lebih mudah.
Peternak sapi dan pengguna Tudder james Bridger mengatakan aplikasi ini mengurangi stres pada hewan saat dipindahkan dengan kendaraan, serta mungkin jadi rival pasar tradisional.
"Kau dapat semua data lengkap hewan di mana saat di pasar tradisional kamu mungkin tidak punya waktu untuk melihat-lihat setiap hewan," katanya pada Reuters.
"Tidak ada yang lebih baik ketimbang melihat hewan di habitatnya, habitat asli, daripada memasukannya ke dalam truk... Jika seseorang tertarik untuk melihat-lihat hewan yang diinginkan, atau melihat fotonya, lebih ideal melihatnya di habitat asli, dan hewan akan lebih senang di situ."
SellMyLivestock telah mendata lebih dari 87,35 juta dolar AS hewan ternak, pakan dan alas tidur hewan, menghapus anggapan bahwa para peternak terjebak di masa lalu, kata Bairner.