Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Legislator Kalimantan Tengah H Abdul Hadi kembali mengingatkan pemerintah provinsi dalam mengelola asrama mahasisa, jangan hanya sekedar mengejar pendapatan asli daerah.
Pemerintah harus juga memikirkan aspek sosial dan membantu para mahasiswa asal Kalteng yang menempuh pendidikan di provinsi lain, kata Abdul Hadi di Palangka Raya, Jumat.
"Membangun asrama mahasiswa di berbagai provinsi lain kan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Jadi, keberadaan asrama jangan hanya mengejar PAD," ucapnya.
Anggota Komisi D DPRD Kalteng yang membidangi infrastruktur dan prasarana itu menyebut, pemprov telah mulai melakukan renovasi terhadap sejumlah asrama mahasiswa di beberapa provinsi.
Dia mengatakan Pemprov, khususnya pengelola asrama mahasiswa agar dalam menentukan besaran biaya sewa terlalu mahal. Apabila memungkinkan biaya sewa per bulan untuk pelajar sekitar Rp200 ribu, dan mahasiswa sekitar Rp250 ribu.
"Pengelola pun harus memprioritaskan mahasiswa yang tinggal di asrama itu berasal dari keluarga ekonomi kurang mampu. Jadi, keberadaannya benar-benar membantu pelajar maupun mahasiswa asal Kalteng," kata Abdul Hadi.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV meliputi Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Barito Timur dan Barito Selatan itu mengakui biaya renovasi asrama mahasiswa cukup mahal, tapi jangan sampai itu menjadi alasan untuk membuat biaya sewa menjadi lebih tinggi.
politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan para pejalar dan Mahasiswa yang menuntut ilmu tersebut merupakan aset daerah yang nantinya akan melanjutkan estafet pembangunan.
"Kalau mementingkan segala rehab jangan lah. Kita ini mementingkan Mahasiswa yang cari ilmu provinsi lain. Setelah selesai menempuh pendidikan pun kan pasti kembali dan berkarya di Kalteng," demikian Abdul Hadi.
Pemerintah harus juga memikirkan aspek sosial dan membantu para mahasiswa asal Kalteng yang menempuh pendidikan di provinsi lain, kata Abdul Hadi di Palangka Raya, Jumat.
"Membangun asrama mahasiswa di berbagai provinsi lain kan merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM). Jadi, keberadaan asrama jangan hanya mengejar PAD," ucapnya.
Anggota Komisi D DPRD Kalteng yang membidangi infrastruktur dan prasarana itu menyebut, pemprov telah mulai melakukan renovasi terhadap sejumlah asrama mahasiswa di beberapa provinsi.
Dia mengatakan Pemprov, khususnya pengelola asrama mahasiswa agar dalam menentukan besaran biaya sewa terlalu mahal. Apabila memungkinkan biaya sewa per bulan untuk pelajar sekitar Rp200 ribu, dan mahasiswa sekitar Rp250 ribu.
"Pengelola pun harus memprioritaskan mahasiswa yang tinggal di asrama itu berasal dari keluarga ekonomi kurang mampu. Jadi, keberadaannya benar-benar membantu pelajar maupun mahasiswa asal Kalteng," kata Abdul Hadi.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV meliputi Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Barito Timur dan Barito Selatan itu mengakui biaya renovasi asrama mahasiswa cukup mahal, tapi jangan sampai itu menjadi alasan untuk membuat biaya sewa menjadi lebih tinggi.
politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengatakan para pejalar dan Mahasiswa yang menuntut ilmu tersebut merupakan aset daerah yang nantinya akan melanjutkan estafet pembangunan.
"Kalau mementingkan segala rehab jangan lah. Kita ini mementingkan Mahasiswa yang cari ilmu provinsi lain. Setelah selesai menempuh pendidikan pun kan pasti kembali dan berkarya di Kalteng," demikian Abdul Hadi.