Jakarta (ANTARA) - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD membuat cuitan di Twitter @mohmahfudmd tentang operasi tangkap tangan Ketua Umum PPP Romahurmuziy alias Romi oleh KPK.
Cuitan itu ditulis Mahfud dengan bahasa Inggris dengan menyertakan judul serta link berita daring tentang penangkapan Romahurmuziy.
"Ketum PPP Romahurmuziy Ditangkap KPK dan Langsung Menuju Jakarta - ASUMSI --> As I told you at that night, in Darmawangsa Hotel: everything is matter of time.!," tulis Mahfud.
Jika diartikan, bunyi cuitan Mahfud adalah "Seperti saya katakan malam itu di Hotel Dharmawangsa: semuanya hanya masalah waktu."
Belum diketahui apa maksud cuitan Mahfud.
Baca juga: Ketum PPP kena OTT KPK
Namun, Mahfud sendiri tercatat pernah berselisih dengan Romahurmuziy soal penetapan cawapres pendamping Jokowi.
Saat itu Mahfud mengaku diberitahu Romahurmuziy bahwa namanya sudah final akan dideklarasikan menjadi cawapres Jokowi.
Mahfud juga mengaku diminta pihak istana mengukur kemeja putih untuk digunakan dalam deklarasi cawapres.
Namun pada saat pengumuman justru nama Ma'ruf Amin yang ditetapkan sebagai cawapres.
Sejatinya terkait penetapan Ma'ruf sebagai cawapres, Mahfud mengaku legawa.
Baca juga: PPP hingga kini belum terima kabar resmi OTT Romi
Namun, Romahurmuziy di kemudian hari menyatakan di media, tidak pernah menginformasikan kepada Mahfud bahwa namanya sudah final.
Romahurmuziy juga menanyakan siapa yang meminta Mahfud mengukur kemeja putih untuk digunakan saat deklarasi cawapres. Hal ini pun membuat Mahfud tersinggung.
Dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TVone, Agustus 2018, Mahfud berbicara lantang meminta Romahurmuziy tidak main-main dengannya. Di acara itu Mahfud juga menekankan dirinya ikut memburu Setya Novanto yang memiliki kasus korupsi.
"Mas, anda ini kok ngomongnya beda waktu ketemu saya, jangan main-mainlah. Dulu Setya Novanto punya kasus korupsi, dia senyum-senyum saja, dia bilang dilindungi oleh presiden. Lalu saya tanya melalui Pak Pratikno apa betul presiden melindungi Setya Novanto. Pak Pratikno bilang presiden netral dalam kasus hukum. Lalu saya buru Novanto, masuk bui, Jadi jangan main-main. Karena saya tahu catatan-catatan semua calon itu," ujar Mahfud di ILC kala itu.
Baca juga: Penjagaan ruangan Romi di DPR
Baca juga: Pengakuan Kapolda terkait OTT KPK terhadap Ketum PPP
Cuitan itu ditulis Mahfud dengan bahasa Inggris dengan menyertakan judul serta link berita daring tentang penangkapan Romahurmuziy.
"Ketum PPP Romahurmuziy Ditangkap KPK dan Langsung Menuju Jakarta - ASUMSI --> As I told you at that night, in Darmawangsa Hotel: everything is matter of time.!," tulis Mahfud.
Jika diartikan, bunyi cuitan Mahfud adalah "Seperti saya katakan malam itu di Hotel Dharmawangsa: semuanya hanya masalah waktu."
Belum diketahui apa maksud cuitan Mahfud.
Baca juga: Ketum PPP kena OTT KPK
Namun, Mahfud sendiri tercatat pernah berselisih dengan Romahurmuziy soal penetapan cawapres pendamping Jokowi.
Saat itu Mahfud mengaku diberitahu Romahurmuziy bahwa namanya sudah final akan dideklarasikan menjadi cawapres Jokowi.
Mahfud juga mengaku diminta pihak istana mengukur kemeja putih untuk digunakan dalam deklarasi cawapres.
Namun pada saat pengumuman justru nama Ma'ruf Amin yang ditetapkan sebagai cawapres.
Sejatinya terkait penetapan Ma'ruf sebagai cawapres, Mahfud mengaku legawa.
Baca juga: PPP hingga kini belum terima kabar resmi OTT Romi
Namun, Romahurmuziy di kemudian hari menyatakan di media, tidak pernah menginformasikan kepada Mahfud bahwa namanya sudah final.
Romahurmuziy juga menanyakan siapa yang meminta Mahfud mengukur kemeja putih untuk digunakan saat deklarasi cawapres. Hal ini pun membuat Mahfud tersinggung.
Dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) TVone, Agustus 2018, Mahfud berbicara lantang meminta Romahurmuziy tidak main-main dengannya. Di acara itu Mahfud juga menekankan dirinya ikut memburu Setya Novanto yang memiliki kasus korupsi.
"Mas, anda ini kok ngomongnya beda waktu ketemu saya, jangan main-mainlah. Dulu Setya Novanto punya kasus korupsi, dia senyum-senyum saja, dia bilang dilindungi oleh presiden. Lalu saya tanya melalui Pak Pratikno apa betul presiden melindungi Setya Novanto. Pak Pratikno bilang presiden netral dalam kasus hukum. Lalu saya buru Novanto, masuk bui, Jadi jangan main-main. Karena saya tahu catatan-catatan semua calon itu," ujar Mahfud di ILC kala itu.
Baca juga: Penjagaan ruangan Romi di DPR
Baca juga: Pengakuan Kapolda terkait OTT KPK terhadap Ketum PPP