Palangka Raya (ANTARA) - Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah, Siloam Hospitals Palangka Raya menggelar Talk Show bertajuk seputar gejala, penyebab, dan pencegahan mengenai penyakit stroke.
Pola hidup sehat amatlah penting untuk menjaga berbagai macam penyakit yang timbul, salah satunya adalah stroke, kata dr Marthin Tori SpS saat menjadi narasumber di Talk Show yang digelar Siloam Hospital Palangka Raya, Jumat.
"Stroke dapat timbul karena pola hidup yang kurang terjaga, seperti kurangnya berolahraga secara rutin, pola makan tidak sehat dan kurangnya asupan gizi.
Ini yang perlu diperhatikan agar terhindar dari penyakit Stroke," kata Marthin.
Sementara itu, Direktur Siloam Hospitals Palangka Raya dr Nicolaas Frits Turangan MM mengaku, pihaknya bermitra dan bekerja sama erat dengan pemerintah daerah dan dinas kesehatan untuk memajukan kesehatan di provinsi ini.
Dia mengatakan mewujudkan majunya kesehatan masyarakat, Siloam Hospital Palangka Raya bukan hanya memberikan dan meningkat pelayanan yang sangat baik serta prima, tapi juga terlibat aktif melakukan penyadaran terhadap gejala maupun pencegahan berbagai penyakit, salah satunnya Sroke.
"Definisi dari stroke menurut WHO adalah kumpulan gejala yang muncul secara mendadak karena gangguan fungsi otak yang berasal dari pembuluh darah dan berlangsung lebih dari 24 jam," beber Nicolaas.
Dikatakan, prevalensi stroke berdasarkan diagnosis dokter menurut karakteristik di tahun 2018, banyak dialami oleh pasien usia lanjut atau diatas 75 tahun yaitu di angka 50,2 persen dengan 11,0 persen laki-laki yang diantaranya tersebar di perkotaan sekitar 12,6 persen.
Sejumlah masyarakat foto bersama usai mengikuti Talk Show bertajuk seputar gejala, penyebab, dan pencegahan mengenai penyakit stroke yang digelar Siloam Hospitals Palangka Raya, Jumat (5/4/2019). (Ist)
Dia mengatakan data SRS 2014 balitbangkes Kemenkes RI, stroke merupakan penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi di dunia pada tahun 2015, dengan peringkat dua setelah penyakit jantung.
Baca juga: Siloam Hospitals Rayakan Tahun Baru Imlek 2570 dengan para pasien
"Bahkan dari data itu, stroke penyebab kematian tertinggi di Indonesia tahun 2014 yang mencapai 21,1 persen," kata Nicolaas.
Jenis stroke terbagi dua yaitu stroke Iskemik atau sumbatan yang merupakan stroke yang sering terjadi karena pembekuan darah menuju otak. Dan kedua stroke Hemoragik atau berdarah yang merupakan pecahnya pembuluh darah dan masuk ke dalam jaringan yang sering terjadi karena hipertensi.
Beberapa bentuk penanganan stroke di SHPR berupa Obat proteksi fungsi otak, Vitamin saraf, Fisioterapi, dan penanganan serangan akut stroke sumbatan dengan menggunakan pengencer darah atau trombolisis.
"SHPR juga memiliki tim kegawatan medis yang memberikan respon cepat penanganan kegawatan sejak pasien datang atau sejak ada panggilan ambulance," demikian Nicolaas.
Pola hidup sehat amatlah penting untuk menjaga berbagai macam penyakit yang timbul, salah satunya adalah stroke, kata dr Marthin Tori SpS saat menjadi narasumber di Talk Show yang digelar Siloam Hospital Palangka Raya, Jumat.
"Stroke dapat timbul karena pola hidup yang kurang terjaga, seperti kurangnya berolahraga secara rutin, pola makan tidak sehat dan kurangnya asupan gizi.
Ini yang perlu diperhatikan agar terhindar dari penyakit Stroke," kata Marthin.
Sementara itu, Direktur Siloam Hospitals Palangka Raya dr Nicolaas Frits Turangan MM mengaku, pihaknya bermitra dan bekerja sama erat dengan pemerintah daerah dan dinas kesehatan untuk memajukan kesehatan di provinsi ini.
Dia mengatakan mewujudkan majunya kesehatan masyarakat, Siloam Hospital Palangka Raya bukan hanya memberikan dan meningkat pelayanan yang sangat baik serta prima, tapi juga terlibat aktif melakukan penyadaran terhadap gejala maupun pencegahan berbagai penyakit, salah satunnya Sroke.
"Definisi dari stroke menurut WHO adalah kumpulan gejala yang muncul secara mendadak karena gangguan fungsi otak yang berasal dari pembuluh darah dan berlangsung lebih dari 24 jam," beber Nicolaas.
Dikatakan, prevalensi stroke berdasarkan diagnosis dokter menurut karakteristik di tahun 2018, banyak dialami oleh pasien usia lanjut atau diatas 75 tahun yaitu di angka 50,2 persen dengan 11,0 persen laki-laki yang diantaranya tersebar di perkotaan sekitar 12,6 persen.
Dia mengatakan data SRS 2014 balitbangkes Kemenkes RI, stroke merupakan penyakit yang menyebabkan kematian tertinggi di dunia pada tahun 2015, dengan peringkat dua setelah penyakit jantung.
Baca juga: Siloam Hospitals Rayakan Tahun Baru Imlek 2570 dengan para pasien
"Bahkan dari data itu, stroke penyebab kematian tertinggi di Indonesia tahun 2014 yang mencapai 21,1 persen," kata Nicolaas.
Jenis stroke terbagi dua yaitu stroke Iskemik atau sumbatan yang merupakan stroke yang sering terjadi karena pembekuan darah menuju otak. Dan kedua stroke Hemoragik atau berdarah yang merupakan pecahnya pembuluh darah dan masuk ke dalam jaringan yang sering terjadi karena hipertensi.
Beberapa bentuk penanganan stroke di SHPR berupa Obat proteksi fungsi otak, Vitamin saraf, Fisioterapi, dan penanganan serangan akut stroke sumbatan dengan menggunakan pengencer darah atau trombolisis.
"SHPR juga memiliki tim kegawatan medis yang memberikan respon cepat penanganan kegawatan sejak pasien datang atau sejak ada panggilan ambulance," demikian Nicolaas.