Nanga Bulik, Lamandau (ANTARA) - Bupati Lamandau, Kalimantan Tengah Hendra Lesmana menyampaikan bahwa saat ini tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah sedang menyiapkan bantuan logistik untuk korban banjir yang tersebar di 16 desa di enam kecamatan.
Selain menyiapkan bantuan logisltik, tim tersebut juga melihat dilihat kondisi di beberapa daerah tersebut untuk menentukan apakah perlu menaikkan status siaga banjir atau tidak, kata Hendra di Nanga Bulik, Selasa.
"Kalau kondisi banjir di 16 desa tersebut siaga dan perlu dilakukan evakuai serta pembuatan dapur umum, ya segera dibuatkan. Intinya, bantuan logistik segera dikirim kepada korban banjir yang membutuhkan," tambahnya.
Orang nomor satu di kabupaten berjuluk Bumi Bahaum Bakuba itu pun mengingatkan kepada masyarakat yang menjadi korban banjir, agar lebih berhati-hati dan mewaspadai banjir susulan.
"Curah hujan juga masih terbilang tinggi. Jadi, tolong waspada. Saya juga sudah Dinas Kesehatan untuk mengantisipasi masalah penyakit pasca banjir seperti diare dan muntaber," kata Hendra.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamandau Triyan Kuderon mengatakan pihaknya akan mengirimkan bantuan logistik untuk korban bencana banjir di 16 desa yang berada di enam kecamatan.
"Saat ini kami terus melakukan pendataan terhadap para korban yang terdampak banjir, selain itu kami juga menerjunkan tim ke lokasi," beber dia.
Menurut Triyan, bantuan logistik belum di kirimkan mengingat saat ini tim mengalami kendala akses mobilitas tim yang menjangkau beberapa desa terhadang oleh air yang cukup dalam dan disertai hujan.
Untuk itu pihaknya terus melakukan verifikasi agar data yang dikantongi BPBD Lamandau valid, sehingga bantuan logistik dapat tepat guna dan tepat sasaran.
Dijelaskannya BPBD saat ini menyiapkan sebanyak 200 hingga 250 paket logistik berupa mie instan dan beras untuk korban banjir, selain itu juga disiapkan selimut dan matras serta paket tambahan lainnya.
"Untuk satu paket logistik dan selimut serta matras untuk satu kepala keluarga, untuk itu data harus benar-benar valid," demikian Triyan.
Untuk diketahui jumlah KK yang terdampak banjir berjumlah 187 KK, ratusan KK ini tersebar di Desa Penopa sebanyak 27 KK, di Desa Pedongatan 46 KK dan 26 KK rumahnya sudah terendam air, di Desa Nanga Palikodan ada 14 KK yang terdampak banjir dan 16 KK rumahnya sudah terendam.
Selain itu ada 50 KK, satu sekolah, dua unit perumahan guru, Puskesmas Pembantu (Pustu), perpustakaan desa, kantor desa di Bintang Mengalih yang terdampak banjir, sementara untuk di Desa Selipi ada delapan KK.
Jumlah rumah dan fasilitas umum serta fasilitas sosial yang terdampak banjir berpotensi terua bertambah, mengingat intensitas curah hujan masih berpotensi terjadi di kabupaten setempat.
Selain menyiapkan bantuan logisltik, tim tersebut juga melihat dilihat kondisi di beberapa daerah tersebut untuk menentukan apakah perlu menaikkan status siaga banjir atau tidak, kata Hendra di Nanga Bulik, Selasa.
"Kalau kondisi banjir di 16 desa tersebut siaga dan perlu dilakukan evakuai serta pembuatan dapur umum, ya segera dibuatkan. Intinya, bantuan logistik segera dikirim kepada korban banjir yang membutuhkan," tambahnya.
Orang nomor satu di kabupaten berjuluk Bumi Bahaum Bakuba itu pun mengingatkan kepada masyarakat yang menjadi korban banjir, agar lebih berhati-hati dan mewaspadai banjir susulan.
"Curah hujan juga masih terbilang tinggi. Jadi, tolong waspada. Saya juga sudah Dinas Kesehatan untuk mengantisipasi masalah penyakit pasca banjir seperti diare dan muntaber," kata Hendra.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamandau Triyan Kuderon mengatakan pihaknya akan mengirimkan bantuan logistik untuk korban bencana banjir di 16 desa yang berada di enam kecamatan.
"Saat ini kami terus melakukan pendataan terhadap para korban yang terdampak banjir, selain itu kami juga menerjunkan tim ke lokasi," beber dia.
Menurut Triyan, bantuan logistik belum di kirimkan mengingat saat ini tim mengalami kendala akses mobilitas tim yang menjangkau beberapa desa terhadang oleh air yang cukup dalam dan disertai hujan.
Untuk itu pihaknya terus melakukan verifikasi agar data yang dikantongi BPBD Lamandau valid, sehingga bantuan logistik dapat tepat guna dan tepat sasaran.
Dijelaskannya BPBD saat ini menyiapkan sebanyak 200 hingga 250 paket logistik berupa mie instan dan beras untuk korban banjir, selain itu juga disiapkan selimut dan matras serta paket tambahan lainnya.
"Untuk satu paket logistik dan selimut serta matras untuk satu kepala keluarga, untuk itu data harus benar-benar valid," demikian Triyan.
Untuk diketahui jumlah KK yang terdampak banjir berjumlah 187 KK, ratusan KK ini tersebar di Desa Penopa sebanyak 27 KK, di Desa Pedongatan 46 KK dan 26 KK rumahnya sudah terendam air, di Desa Nanga Palikodan ada 14 KK yang terdampak banjir dan 16 KK rumahnya sudah terendam.
Selain itu ada 50 KK, satu sekolah, dua unit perumahan guru, Puskesmas Pembantu (Pustu), perpustakaan desa, kantor desa di Bintang Mengalih yang terdampak banjir, sementara untuk di Desa Selipi ada delapan KK.
Jumlah rumah dan fasilitas umum serta fasilitas sosial yang terdampak banjir berpotensi terua bertambah, mengingat intensitas curah hujan masih berpotensi terjadi di kabupaten setempat.