Nanga Bulik (ANTARA) - Masyarakat Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah diminta berhati-hati dan teliti saat membeli produk konsumsi kemasan karena tim gabungan menemukan ratusan produk makanan dan minuman kedaluwarsa dari sejumlah toko dan swalayan di Kota Nanga Bulik.
Peredaran ratusan produk kedaluwarsa itu berhasil diungkap tim gabungan yang berjumlah 37 orang dari tujuh instansi terkait saat melakukan inspeksi mendadak pengecekan dan pengawasan produk makanan dan minuman, kata Wakil Bupati Lamandau Riko Porwanto di Nanga Bulik, Selasa sore.
"Tim gabungan yang melakukan sidak (inspeksi mendadak) melibatkan unsur dari DKUMKPP Lamandau, BPOM Pangkalan Bun, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, Satpol PP Lamandau serta Polres Lamandau," ujarnya.
Minuman dan makanan kedaluwarsa yang ditemukan tersebut terdiri dari jajanan anak-anak, mie instan, biskuit, minuman kemasan, minuman bersoda, hingga produk sampo dan krim. Bahkan ditemukan produk dengan tanggal kedaluwarsa Desember 2016 lalu namun masih terpajang di etalase sebuah toko.
Rencananya seluruh produk yang sudah kedaluwarsa tersebut selanjutnya diamankan di Polres Lamandau dan dimusnahkan agar tidak disalahgunakan. Produk kedaluwarsa berisiko jika dikonsumsi keamanannya sudah tidak dijamin.
Riko Porwanto menegaskan dengan diamankan dan dimusnahkannya produk tersebut dari tangan pedagang, diharapkan dapat menimbulkan efek jera, dan barang tersebut tidak merugikan kesehatan masyarakat.
"Tindak lanjut dari kegiatan hari ini, kami akan membuat surat edaran untuk pedagang agar mereka tidak menjual produk yang sudah tidak layak konsumsi, dan kami akan lakukan pengecekan secara berkala," tegasnya.
Riko Porwanto mengimbau kepada seluruh masyarakat, agar senantiasa jeli dan meneliti lebih dulu tanggal kedaluwarsa suatu barang sebelum membelinya.
Pelaksana Tugas Kepala Bidang Perdagangan, Budiyanto menambahkan, biasanya saat bulan suci Ramadhan terjadi peningkatan kebutuhan masyarakat, sehingga untuk memastikan bahwa produk yang dijual ke masyarakat layak konsumsi maka perlu dilakukan inspeksi mendadak dalam bentuk pengecekan dan pengawasan.
Terbukti pada saat inspeksi mendadak dilaksanakan, ditemukan banyak produk yang sudah kedaluwarsa di sejumlah toko dan swalayan, termasuk beberapa produk susu yang kemasannya dalam keadaan rusak.
"Sidak ini kami laksanakan dengan melibatkan tim termasuk dari BPOM Pangkalan Bun untuk melakukan pengawasan dan mengantisipasi peredaran makanan dan minuman yang sudah tidak layak dikonsumsi," demikian Budiyanto.