Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang (Oso) mengungkapkan penyebab partainya gagal lolos ambang batas parlemen karena tindakan Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto.
"Jadi ada yang bertanya, kenapa Hanura kalah, ya tanya Wiranto bukan saya. Dia yang membuat kalah kok," kata Oesman Sapta dalam acara buka puasa bersama Presiden Jokowi, di kediaman Oesman, Jalan Karang Asem, Jakarta, Rabu.
Namun, dia tidak menjelaskan apa peran Wiranto hingga menyebabkan Hanura tidak lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Oesman menegaskan bahwa tidak masalah jika partai yang dipimpinnya kalah di Pemilu 2019, namun yang terpenting pasangan capres-cawapres yang diusung Hanura menang Pemilu Presiden yaitu Jokowi-Ma'ruf.
"Biar Hanura kalah, tapi presidennya menang," ujarnya.
Oesman menegaskan seluruh DPD Partai Hanura se-Indonesia solid mendukung dan bergerak memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
Berdasarkan hasil penghitungan suara "real count" sementara KPU, Partai Hanura hanya memperoleh suara 1,72 persen.
Angka itu masih jauh di bawah ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
"Jadi ada yang bertanya, kenapa Hanura kalah, ya tanya Wiranto bukan saya. Dia yang membuat kalah kok," kata Oesman Sapta dalam acara buka puasa bersama Presiden Jokowi, di kediaman Oesman, Jalan Karang Asem, Jakarta, Rabu.
Namun, dia tidak menjelaskan apa peran Wiranto hingga menyebabkan Hanura tidak lolos ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Oesman menegaskan bahwa tidak masalah jika partai yang dipimpinnya kalah di Pemilu 2019, namun yang terpenting pasangan capres-cawapres yang diusung Hanura menang Pemilu Presiden yaitu Jokowi-Ma'ruf.
"Biar Hanura kalah, tapi presidennya menang," ujarnya.
Oesman menegaskan seluruh DPD Partai Hanura se-Indonesia solid mendukung dan bergerak memenangkan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
Berdasarkan hasil penghitungan suara "real count" sementara KPU, Partai Hanura hanya memperoleh suara 1,72 persen.
Angka itu masih jauh di bawah ambang batas parlemen sebesar 4 persen.