Palangka Raya (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kalimantan Tengah Heriansyah mengingatkan pemerintah provinsi, melakukan berbagai upaya dalam memacu serapan anggaran di seluruh organisasi perangkat daerah, dan mencegah adanya penumpukan kegiatan di akhir tahun anggaran.
Sejauh ini serapan anggaran pemprov rendah dan menjadi hal klasik dari tahun ke tahun, dan bukan hanya terjadi di Kalteng tapi hampir merata di seluruh Indonesia, kata Heriansyah di Palangka Raya, Senin.
"Serapan harus dipacu karena kaitannnya dengan pelaksanaan kegiatan. Kalau dari sekarang serapannya bagus, sudah barang tentu tidak akan ada penumpukan di akhir tahun anggaran," tambahnya.
DPRD Kalteng pun selalu mengimbau kepada pemerintah baik provinsi maupun kabupaten dan kota agar penyerapan anggaran tidak tinggi. Sebab, jika serapan anggaran selalu tinggi diakhir maka rentan terjadinya temuan-temuan oleh Badan Pengawas Keuangan (BPK).
Heriansyah mengatakan penggunaan anggaran ini harus dicermati secara baik, mengingat Pemprov Kalteng sudah mendapatkan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) lima kali berturut-turut. Selain itu, jalannya serapan anggaran sesuai target juga akan mempengaruhi perekonomian masyarakat di Kalteng.
"Bagaimanapun anggaran pendapat dan belanja daerah (APBD) kan sangat berpengaruh terhadap perekoniman masyarakat Kalteng. Kalau tidak sesuai target, dampaknya kan pada perputaran uang juga tidak akan berjalan lancar," tegasnya.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan II meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan itu meyakini, apabila serapan anggaran fisik berjalan sesuai target maka proyek-proyek fisik akan mengakibatkan perputaran uang. Sebut saja untuk membeli bahan baku dan membayar honor para tenaga kerja.
"Perlu diingat juga bahwa selain proyek berupa fisik, kegiatan-kegiatan Aparatur Sipil Negara (ASN) semua juga harus berjalan. Itu penting agar semua kegiatan yang telah disusun benar-benar terlaksana," demikian Heriansyah.
Sejauh ini serapan anggaran pemprov rendah dan menjadi hal klasik dari tahun ke tahun, dan bukan hanya terjadi di Kalteng tapi hampir merata di seluruh Indonesia, kata Heriansyah di Palangka Raya, Senin.
"Serapan harus dipacu karena kaitannnya dengan pelaksanaan kegiatan. Kalau dari sekarang serapannya bagus, sudah barang tentu tidak akan ada penumpukan di akhir tahun anggaran," tambahnya.
DPRD Kalteng pun selalu mengimbau kepada pemerintah baik provinsi maupun kabupaten dan kota agar penyerapan anggaran tidak tinggi. Sebab, jika serapan anggaran selalu tinggi diakhir maka rentan terjadinya temuan-temuan oleh Badan Pengawas Keuangan (BPK).
Heriansyah mengatakan penggunaan anggaran ini harus dicermati secara baik, mengingat Pemprov Kalteng sudah mendapatkan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) lima kali berturut-turut. Selain itu, jalannya serapan anggaran sesuai target juga akan mempengaruhi perekonomian masyarakat di Kalteng.
"Bagaimanapun anggaran pendapat dan belanja daerah (APBD) kan sangat berpengaruh terhadap perekoniman masyarakat Kalteng. Kalau tidak sesuai target, dampaknya kan pada perputaran uang juga tidak akan berjalan lancar," tegasnya.
Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan II meliputi Kabupaten Kotawaringin Timur dan Seruyan itu meyakini, apabila serapan anggaran fisik berjalan sesuai target maka proyek-proyek fisik akan mengakibatkan perputaran uang. Sebut saja untuk membeli bahan baku dan membayar honor para tenaga kerja.
"Perlu diingat juga bahwa selain proyek berupa fisik, kegiatan-kegiatan Aparatur Sipil Negara (ASN) semua juga harus berjalan. Itu penting agar semua kegiatan yang telah disusun benar-benar terlaksana," demikian Heriansyah.