Jakarta (ANTARA) - Penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyebutkan berolahraga futsal tiga kali seminggu bagi remaja memiliki manfaat untuk meningkatkan kecerdasan otak.
Hasil disertasi Dr dr Jajat Darajat Kusumah Negara Sp.Pd M.Kes AIFO yang melakukan promosi doktor di Gedung IMERI FKUI Jakarta, Rabu, mengungkapkan bahwa olahraga futsal tiga kali seminggu dengan durasi 60 menit dapat meningkatkan fungsi kognitif.
Fungsi kognitif yang diketahui meningkat dari regenerasi saraf otak (neuroplastisitas) berdampak pada peningkatan atensi, fungsi eksekutif, kontrol diri, memori, dan rasa percaya diri remaja.
Selain itu olahraga futsal juga menstimulasi remaja untuk berpikir kritis dan kreatif, yang dilakukan saat variasi gerak di kala berolahraga.
Jajat menyebutkan, olahraga futsal mengandung gerakan yang sangat kompleks dan itu berdampak pada neurotransmitters serta protein BDNF yang secara struktural memengaruhi fungsi kognitif.
Protein BDNF atau Brain Derived Neurotrophic Factor berperan dalam pembelajaran, memori, dan kesehatan mental seseorang.
"Rangsangan gerakan tadi yang dilakukan bertubi-tubi, kompleks dan cepat, diharapkan berdampak fungsional dari neuroplastisitas yang berdampak pada atensi dan memori," kata Jajat.
Dalam penelitiannya, Jajat juga mengobservasi pada remaja yang berolahraga futsal dalam waktu satu kali seminggu dan lima kali seminggu. Namun efek peningkatan fungsi kognitif tidak didapatkan pada remaja yang berolahraga dengan ritme satu dan lima kali dalam seminggu.
Pada remaja yang hanya berolahraga futsal satu kali seminggu kurang cukup untuk merangsang neuroplastisitas. Sementara bagi anak yang berolahraga lima kali seminggu malah meningkatkan stress fisik dan kadar MDA yang berkaitan dengan radikal bebas.
Selain itu olahraga futsal yang dilakukan setiap tiga kali dan lima kali seminggu dapat meningkatkan kebugaran jasmani, namun bagi yang melakukannya hanya satu kali seminggu tidak akan berdampak.
Hasil disertasi Dr dr Jajat Darajat Kusumah Negara Sp.Pd M.Kes AIFO yang melakukan promosi doktor di Gedung IMERI FKUI Jakarta, Rabu, mengungkapkan bahwa olahraga futsal tiga kali seminggu dengan durasi 60 menit dapat meningkatkan fungsi kognitif.
Fungsi kognitif yang diketahui meningkat dari regenerasi saraf otak (neuroplastisitas) berdampak pada peningkatan atensi, fungsi eksekutif, kontrol diri, memori, dan rasa percaya diri remaja.
Selain itu olahraga futsal juga menstimulasi remaja untuk berpikir kritis dan kreatif, yang dilakukan saat variasi gerak di kala berolahraga.
Jajat menyebutkan, olahraga futsal mengandung gerakan yang sangat kompleks dan itu berdampak pada neurotransmitters serta protein BDNF yang secara struktural memengaruhi fungsi kognitif.
Protein BDNF atau Brain Derived Neurotrophic Factor berperan dalam pembelajaran, memori, dan kesehatan mental seseorang.
"Rangsangan gerakan tadi yang dilakukan bertubi-tubi, kompleks dan cepat, diharapkan berdampak fungsional dari neuroplastisitas yang berdampak pada atensi dan memori," kata Jajat.
Dalam penelitiannya, Jajat juga mengobservasi pada remaja yang berolahraga futsal dalam waktu satu kali seminggu dan lima kali seminggu. Namun efek peningkatan fungsi kognitif tidak didapatkan pada remaja yang berolahraga dengan ritme satu dan lima kali dalam seminggu.
Pada remaja yang hanya berolahraga futsal satu kali seminggu kurang cukup untuk merangsang neuroplastisitas. Sementara bagi anak yang berolahraga lima kali seminggu malah meningkatkan stress fisik dan kadar MDA yang berkaitan dengan radikal bebas.
Selain itu olahraga futsal yang dilakukan setiap tiga kali dan lima kali seminggu dapat meningkatkan kebugaran jasmani, namun bagi yang melakukannya hanya satu kali seminggu tidak akan berdampak.