Sampit (ANTARA) - Abrasi di objek wisata Pantai Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah sedang ditanggulangi dengan pembangunan tanggul permanen.
"Untuk penanggulangan ke depan sedang dilaksanakan proyek pembangunan tanggul penahan abrasi melalui anggaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang saat ini masih dikerjakan sehingga mudah-mudahan nanti abrasi tidak terjadi lagi," kata Camat Teluk Sampit Juliansyah di Sampit, Senin.
Abrasi yang terus terjadi di Pantai Ujung Pandaran, menjadi momok bagi objek wisata andalan Kotawaringin Timur tersebut. Keindahan pantai terancam lantaran abrasi akibat kuatnya gelombang laut Jawa itu terus menggerus pantai.
Beberapa tahun terakhir, sudah lebih dari 30 rumah warga terpaksa dibongkar karena tanah pondasi rumah tergerus abrasi. Mereka kemudian direlokasi ke perumahan permanen yang sudah dibangun oleh pemerintah pusat sebanyak 88 unit.
Selain membuat bentuk pantai berubah, abrasi juga telah merusak sejumlah aset wisata yang dibangun pemerintah di lokasi itu, seperti gazebo, badan jalan, bundaran, pepohonan dan lainnya.
Tahun lalu pemerintah kabupaten membangun tanggul darurat berupa geobag atau karung berisi pasir, namun kini tanggul darurat itu sudah rusak sehingga abrasi kembali melanda pantai itu. Saat ini abrasi sudah mencapai badan jalan di lokasi objek wisata tersebut.
Juliansyah menegaskan, tanggul yang sedang dibangun ini merupakan tanggul permanen untuk menahan gelombang, bukan tanggul darurat seperti sebelumnya. Dia berharap pembangunan tanggul rampung tahun ini sehingga mampu mengatasi abrasi dan dampak buruknya.
"Panjang tanggul sekitar 100 meter dengan biaya dianggarkan sekitar Rp8 miliar. Tanggul permanen dengan harapan akan kuat dan mampu mengatasi abrasi," jelas Juliansyah.
Terkait kunjungan wisatawan, Juliansyah menilai saat ini masih cukup bagus meski memang terjadi sedikit penurunan. Namun dia membantah menurunnya wisatawan merupakan imbas kerusakan pantai akibat abrasi, tetapi lantaran kerusakan jalan yang banyak terjadi pada ruas jalan menuju Pantai Ujung Pandaran.
"Ruas jalan menuju Ujung Pandaran sedang rusak sehingga masyarakat malas berkunjung. Kerusakan cukup parah banyak terdapat di Desa Basawang, Regei Lestari dan sebagian Lempuyang. Rencananya tahun ini diperbaiki oleh pemerintah provinsi berupa rigit," kata Juliansyah.
"Untuk penanggulangan ke depan sedang dilaksanakan proyek pembangunan tanggul penahan abrasi melalui anggaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah yang saat ini masih dikerjakan sehingga mudah-mudahan nanti abrasi tidak terjadi lagi," kata Camat Teluk Sampit Juliansyah di Sampit, Senin.
Abrasi yang terus terjadi di Pantai Ujung Pandaran, menjadi momok bagi objek wisata andalan Kotawaringin Timur tersebut. Keindahan pantai terancam lantaran abrasi akibat kuatnya gelombang laut Jawa itu terus menggerus pantai.
Beberapa tahun terakhir, sudah lebih dari 30 rumah warga terpaksa dibongkar karena tanah pondasi rumah tergerus abrasi. Mereka kemudian direlokasi ke perumahan permanen yang sudah dibangun oleh pemerintah pusat sebanyak 88 unit.
Selain membuat bentuk pantai berubah, abrasi juga telah merusak sejumlah aset wisata yang dibangun pemerintah di lokasi itu, seperti gazebo, badan jalan, bundaran, pepohonan dan lainnya.
Tahun lalu pemerintah kabupaten membangun tanggul darurat berupa geobag atau karung berisi pasir, namun kini tanggul darurat itu sudah rusak sehingga abrasi kembali melanda pantai itu. Saat ini abrasi sudah mencapai badan jalan di lokasi objek wisata tersebut.
Juliansyah menegaskan, tanggul yang sedang dibangun ini merupakan tanggul permanen untuk menahan gelombang, bukan tanggul darurat seperti sebelumnya. Dia berharap pembangunan tanggul rampung tahun ini sehingga mampu mengatasi abrasi dan dampak buruknya.
"Panjang tanggul sekitar 100 meter dengan biaya dianggarkan sekitar Rp8 miliar. Tanggul permanen dengan harapan akan kuat dan mampu mengatasi abrasi," jelas Juliansyah.
Terkait kunjungan wisatawan, Juliansyah menilai saat ini masih cukup bagus meski memang terjadi sedikit penurunan. Namun dia membantah menurunnya wisatawan merupakan imbas kerusakan pantai akibat abrasi, tetapi lantaran kerusakan jalan yang banyak terjadi pada ruas jalan menuju Pantai Ujung Pandaran.
"Ruas jalan menuju Ujung Pandaran sedang rusak sehingga masyarakat malas berkunjung. Kerusakan cukup parah banyak terdapat di Desa Basawang, Regei Lestari dan sebagian Lempuyang. Rencananya tahun ini diperbaiki oleh pemerintah provinsi berupa rigit," kata Juliansyah.