Palangka Raya (ANTARA) - Predikat Kabupaten Layak Anak (KLA) yang berhasil diraih Kabupaten Katingan dan Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah merupakan suatu kebanggaan bagi jajaran pemerintah provinsi dan sudah seharusnya mendapat apresiasi.
"Kami ingin agar apa yang sudah diraih dua kabupaten ini bisa dicontoh dan diikuti oleh kabupaten dan kota lainnya di Kalteng," kata Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri di Palangka Raya, Kamis.
Hal itu ia ungkapkan di sela kegiatan rapat koordinasi daerah pembangunan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pengendalian penduduk serta keluarga berencana tingkat provinsi. Selain perwakilan dari kabupaten dan kota, hadir perwakilan dari Sekretaris Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
Menurutnya, untuk memperoleh predikat KLA bukanlah perkara mudah. Karena diperlukan perjuangan yang panjang dan terkadang melelahkan, mengingat banyaknya persyaratan lintas perangkat daerah dan sektor yang harus dipenuhi.
"Untuk itu diperlukan komitmen kuat, kerja keras serta kerja bersama agar kabupaten dan kota lainnya di Kalteng bisa meraih predikat KLA. Hingga nantinya bersama-sama kita wujudkan Provila, yakni Provinsi Layak Anak di Kalteng," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kalteng dr Rian Tangkudung menjelaskan, guna meraih predikat KLA bagi suatu kabupaten ataupun kota, bukanlah hal yang mudah.
"Ada sekitar 24 indikator yang harus terpenuhi secara bersamaan, jadi tidak boleh hanya 10 ataupun sebagiannya saja. Indikator itu meliputi tersedianya sekolah ramah anak, puskesmas ramah anak, terkait penanganan anak bermasalah dengan hukum dan lainnya," ungkapnya kepada Antara Kalteng.
Selain itu permasalahan stunting, juga termasuk salah satu yang harus ditangani dan diselesaikan oleh pemerintah daerah. Meski pun Dinas Kesehatan sebagai yang utama dalam penanganan masalah itu, namun untuk menuntaskannya perlu kerja bersama dari seluruh pihak.
Predikat KLA maupun Provila, bukanlah sesuatu yang mudah untuk diraih, namun keberhasilan Katingan dan Lamandau menjadi jalan pembuka bagi kabupaten dan kota lainnya di Kalteng, guna mencapai hal serupa. Untuk itu pihaknya akan mendorong daerah lainnya itu, untuk belajar dari Katingan dan Lamandau.
"Kami ingin agar apa yang sudah diraih dua kabupaten ini bisa dicontoh dan diikuti oleh kabupaten dan kota lainnya di Kalteng," kata Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri di Palangka Raya, Kamis.
Hal itu ia ungkapkan di sela kegiatan rapat koordinasi daerah pembangunan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pengendalian penduduk serta keluarga berencana tingkat provinsi. Selain perwakilan dari kabupaten dan kota, hadir perwakilan dari Sekretaris Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
Menurutnya, untuk memperoleh predikat KLA bukanlah perkara mudah. Karena diperlukan perjuangan yang panjang dan terkadang melelahkan, mengingat banyaknya persyaratan lintas perangkat daerah dan sektor yang harus dipenuhi.
"Untuk itu diperlukan komitmen kuat, kerja keras serta kerja bersama agar kabupaten dan kota lainnya di Kalteng bisa meraih predikat KLA. Hingga nantinya bersama-sama kita wujudkan Provila, yakni Provinsi Layak Anak di Kalteng," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kalteng dr Rian Tangkudung menjelaskan, guna meraih predikat KLA bagi suatu kabupaten ataupun kota, bukanlah hal yang mudah.
"Ada sekitar 24 indikator yang harus terpenuhi secara bersamaan, jadi tidak boleh hanya 10 ataupun sebagiannya saja. Indikator itu meliputi tersedianya sekolah ramah anak, puskesmas ramah anak, terkait penanganan anak bermasalah dengan hukum dan lainnya," ungkapnya kepada Antara Kalteng.
Selain itu permasalahan stunting, juga termasuk salah satu yang harus ditangani dan diselesaikan oleh pemerintah daerah. Meski pun Dinas Kesehatan sebagai yang utama dalam penanganan masalah itu, namun untuk menuntaskannya perlu kerja bersama dari seluruh pihak.
Predikat KLA maupun Provila, bukanlah sesuatu yang mudah untuk diraih, namun keberhasilan Katingan dan Lamandau menjadi jalan pembuka bagi kabupaten dan kota lainnya di Kalteng, guna mencapai hal serupa. Untuk itu pihaknya akan mendorong daerah lainnya itu, untuk belajar dari Katingan dan Lamandau.