Palangka Raya (ANTARA) - Peserta KKN-T UPR (Universitas Palangka Raya) Provinsi Kalimantan Tengah membuat inovasi dalam membantu memasarkan produk di Desa Sidodadi, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, melalui layanan UMKM Center Desa Online.
"Inovasi dan terobosan terbaru ini kami luncurkan beberapa minggu lalu, yakni untuk membantu warga Desa Sidodadi dalam memasarkan produk-produk berkualitas yang mereka miliki, agar bisa diketahui khalayak umum. Sehingga, permasalahan dalam kesulitan memasarkan produk bisa diatasi seiring kemajuan perkembangan dunia teknologi," kata Ketua KKN-T UPR Periode II Desa Sidodadi, Muhammad Mohan di Palangka Raya, Sabtu.
Muhammad Mohan menambahkan, adapun produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dimiliki warga Desa Sidoddi yakni berupa, produk pupuk organik Sidodadi, teh bawang lemba, kopi bawang lemba, kerupuk bawang, kerupuk tempe, kopi gambut (bijian), kopi mangkudu, kerupuk eyek-eyek (kerupuk singkong) dan beras oyek (beras singkong).
Pihaknya juga mengakui, bahwa pelaku UMKM Desa Sidodadi kesulitan dalam memasarkan produk mereka dan harga pun selalu rendah, hingga tidak mampu menembus ketatnya persaingan dalam produk pemasaran UMKM baik yang ada di Kalteng maupun secara nasional.
Oleh sebab itulah, peserta KKN-T UPR menggandeng pemerintah desa untuk menawarkan teknologi dengan menggunakan website desa dan UMKM center online yang mana bisa di akses melalui https://desasidodadipulpis.blogspot.com maupun melalui WhatsApp
"Di jaman Revolusi Industri 4.0 ini kami ingin mendorong para pelaku UMKM yang ada di Desa Sidodadi bisa menggunakan layanan yang kami hadirkan seperti UMKM Center Desa Online, sehingga kedepannya UMKM Desa Sidodadi lebih mudah untuk mendapatkan pemasaran produknya," katanya.
Sekretariat UMKM Center Desa Sidodadi, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. (Foto Muhammad Mohan)
Mohan berharap, dengan adanya pasar bebas (UMKM Center online) pelaku UMKM bisa berinteraksi langsung dengan pembeli, sehingga bisa menentukan harga tanpa adanya perantara dalam setiap penjualan produknya.
Selain itu, hak cipta para pelaku UMKM perlu diperhatikan agar tidak ditiru pesaing lain. Dia pun mendorong pemkab setempat agar lebih giat lagi menjaga hak cipta produk mereka dan hak merek bagi pelaku UMKM.
Sebelumnya, peserta KKN-T UPR juga memberikan sosialisasi kepada para UMKM Desa Sidodadi dalam hal strategi marketing hingga izin produk baik dari BPOM maupun label halal hingga pengemasan produk.
Kepala Desa Sidodadi Ali Usni, mengatakan sangat mendukung inovasi dan terobosan baru dari peserta KKN-T UPR kepada desa yang dipimpinnya.
"Saya sangat mendukung, karena ini salah satu inovasi dan terobosan baru untuk UMKM di Desa Sidodadi, dan sangat membantu dalam hal pemasaran, kata Ali Usni.
Ia juga berharap, dengan adanya inovasi UMKM Center Desa Online ini mampu membantu para UMKM setempat dari segi pendapatan ekonomi warga Desa Sidodadi.
"Inovasi dan terobosan terbaru ini kami luncurkan beberapa minggu lalu, yakni untuk membantu warga Desa Sidodadi dalam memasarkan produk-produk berkualitas yang mereka miliki, agar bisa diketahui khalayak umum. Sehingga, permasalahan dalam kesulitan memasarkan produk bisa diatasi seiring kemajuan perkembangan dunia teknologi," kata Ketua KKN-T UPR Periode II Desa Sidodadi, Muhammad Mohan di Palangka Raya, Sabtu.
Muhammad Mohan menambahkan, adapun produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang dimiliki warga Desa Sidoddi yakni berupa, produk pupuk organik Sidodadi, teh bawang lemba, kopi bawang lemba, kerupuk bawang, kerupuk tempe, kopi gambut (bijian), kopi mangkudu, kerupuk eyek-eyek (kerupuk singkong) dan beras oyek (beras singkong).
Pihaknya juga mengakui, bahwa pelaku UMKM Desa Sidodadi kesulitan dalam memasarkan produk mereka dan harga pun selalu rendah, hingga tidak mampu menembus ketatnya persaingan dalam produk pemasaran UMKM baik yang ada di Kalteng maupun secara nasional.
Oleh sebab itulah, peserta KKN-T UPR menggandeng pemerintah desa untuk menawarkan teknologi dengan menggunakan website desa dan UMKM center online yang mana bisa di akses melalui https://desasidodadipulpis.blogspot.com maupun melalui WhatsApp
"Di jaman Revolusi Industri 4.0 ini kami ingin mendorong para pelaku UMKM yang ada di Desa Sidodadi bisa menggunakan layanan yang kami hadirkan seperti UMKM Center Desa Online, sehingga kedepannya UMKM Desa Sidodadi lebih mudah untuk mendapatkan pemasaran produknya," katanya.
Mohan berharap, dengan adanya pasar bebas (UMKM Center online) pelaku UMKM bisa berinteraksi langsung dengan pembeli, sehingga bisa menentukan harga tanpa adanya perantara dalam setiap penjualan produknya.
Selain itu, hak cipta para pelaku UMKM perlu diperhatikan agar tidak ditiru pesaing lain. Dia pun mendorong pemkab setempat agar lebih giat lagi menjaga hak cipta produk mereka dan hak merek bagi pelaku UMKM.
Sebelumnya, peserta KKN-T UPR juga memberikan sosialisasi kepada para UMKM Desa Sidodadi dalam hal strategi marketing hingga izin produk baik dari BPOM maupun label halal hingga pengemasan produk.
Kepala Desa Sidodadi Ali Usni, mengatakan sangat mendukung inovasi dan terobosan baru dari peserta KKN-T UPR kepada desa yang dipimpinnya.
"Saya sangat mendukung, karena ini salah satu inovasi dan terobosan baru untuk UMKM di Desa Sidodadi, dan sangat membantu dalam hal pemasaran, kata Ali Usni.
Ia juga berharap, dengan adanya inovasi UMKM Center Desa Online ini mampu membantu para UMKM setempat dari segi pendapatan ekonomi warga Desa Sidodadi.