Palangka Raya (ANTARA) - Legislator Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Hasan Busyairi mengimbau kepada pedagang di wilayah setempat, agar tidak memanfaatkan kondisi kabut asap untuk menaikkan harga jual barang.
"Saya meminta kepada para pedagang tidak asal menaikkan harga jual barangnya, termasuk dengan alasan kabut asap jika memang tidak memengaruhi pendistribusian dan lainnya," katanya di Palangka Raya, Selasa.
Agar hal tersebut tidak terjadi, ia juga menyarankan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Palangka Raya untuk rutin mengecek stok pangan, serta komoditas lainnya yang ada di pasar tradisional maupun pasar modern.
Pengecekan perlu dilakukan, tidak lain untuk mengantisipasi langkanya bahan pangan yang sering dijual di pasar. Apabila hal tersebut terjadi, maka akan membuat resah masyarakat sehingga perlu diantisipasi sejak dini.
"Kami harapkan para pedagang juga tidak menimbun bahan pokok agar menjadi langka dan memicu sejumlah harga komoditas ikut naik," terangnya.
Upaya penimbunan oleh oknum pedagang juga harus diperhatikan oleh pemkot, sehingga dapat dicegah agar tidak terjadi dan menyebabkan kerugian bagi banyak pihak.
Diketahui politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Palangka Raya tersebut, bahan pokok yang dijual di pasar tradisional masih stabil dan tidak ada kenaikan harga yang cukup tinggi.
"Meski tidak ada kenaikan harga, organisasi perangkat daerah terkait wajib menjaga stabilitas harga agar tidak melonjak, termasuk saat terjadinya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang masih melanda daerah kita," jelas Hasan.
Sementara itu, Kepala Disperindag Palangka Raya Ikhwanudin menegaskan, secara umum sejumlah bahan pokok, serta komoditas lainnya tidak ada mengalami kenaikan harga yang signifikan, terlebih saat kabut asap seperti saat ini.
"Meskipun ada kenaikan harga pada sejumlah komoditas, namun tidak terlalu tinggi dan masih terjangkau," ungkapnya.
"Saya meminta kepada para pedagang tidak asal menaikkan harga jual barangnya, termasuk dengan alasan kabut asap jika memang tidak memengaruhi pendistribusian dan lainnya," katanya di Palangka Raya, Selasa.
Agar hal tersebut tidak terjadi, ia juga menyarankan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Palangka Raya untuk rutin mengecek stok pangan, serta komoditas lainnya yang ada di pasar tradisional maupun pasar modern.
Pengecekan perlu dilakukan, tidak lain untuk mengantisipasi langkanya bahan pangan yang sering dijual di pasar. Apabila hal tersebut terjadi, maka akan membuat resah masyarakat sehingga perlu diantisipasi sejak dini.
"Kami harapkan para pedagang juga tidak menimbun bahan pokok agar menjadi langka dan memicu sejumlah harga komoditas ikut naik," terangnya.
Upaya penimbunan oleh oknum pedagang juga harus diperhatikan oleh pemkot, sehingga dapat dicegah agar tidak terjadi dan menyebabkan kerugian bagi banyak pihak.
Diketahui politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Palangka Raya tersebut, bahan pokok yang dijual di pasar tradisional masih stabil dan tidak ada kenaikan harga yang cukup tinggi.
"Meski tidak ada kenaikan harga, organisasi perangkat daerah terkait wajib menjaga stabilitas harga agar tidak melonjak, termasuk saat terjadinya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang masih melanda daerah kita," jelas Hasan.
Sementara itu, Kepala Disperindag Palangka Raya Ikhwanudin menegaskan, secara umum sejumlah bahan pokok, serta komoditas lainnya tidak ada mengalami kenaikan harga yang signifikan, terlebih saat kabut asap seperti saat ini.
"Meskipun ada kenaikan harga pada sejumlah komoditas, namun tidak terlalu tinggi dan masih terjangkau," ungkapnya.